kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.594.000   17.000   1,08%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Jerman Kerahkan Drone Bawah Air Paus Biru untuk Hadapi Rusia di Laut Baltik


Jumat, 17 Januari 2025 / 08:48 WIB
Jerman Kerahkan Drone Bawah Air Paus Biru untuk Hadapi Rusia di Laut Baltik
ILUSTRASI. Jerman telah mengerahkan pesawat nirawak siluman bawah air bernama Blue Whale alias Paus Biru untuk berpatroli di Laut Baltik. REUTERS/Fabian Bimmer


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Jerman telah mengerahkan pesawat nirawak siluman bawah air bernama “Blue Whale” alias "Paus Biru" untuk berpatroli di Laut Baltik. Ini merupakan dalam upaya terbaru Jerman untuk menghadapi aksi abotase Rusia dan Tiongkok.

Melansir Reuters, ketika ketegangan meningkat atas pemotongan kabel bawah laut di wilayah Baltik, angkatan laut Jerman telah menguji peluncuran kapal selam otonom untuk melakukan pengawasan laut dalam.

Pesawat nirawak, yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan Israel Elta, juga dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengejar kapal yang mencurigakan, dan untuk menemukan ranjau.

Menurut Elta, Blue Whale seberat lima ton dapat melaju dengan kecepatan 8mph, menyelam hingga hampir 300 meter dan berfungsi di bawah air selama beberapa minggu. 

Menurut produsennya, drone ini dapat digunakan untuk "meningkatkan operasi angkatan laut dengan tingkat kerahasiaan dan ketepatan data yang belum pernah ada sebelumnya".

Desain yang rumit ini mencakup "Synthetic Aperture Sonar" untuk menangkap gambar dasar laut beresolusi tinggi dan mendeteksi ranjau, serta "Flank Array Sonar" untuk mendeteksi kapal lain.

Baca Juga: Taiwan Siap Kerahkan Angkatan Laut Terkait Aktivitas Mencurigakan di Kabel Bawah Laut

Untuk mendukung pasukan khusus dalam misi pengintaian, drone ini juga dilengkapi dengan teknologi komunikasi "Loyal Submarine Wingman" dan dengan panjang 36 kaki dikatakan "mudah diangkut" dalam kontainer pengiriman berukuran 40 kaki.

Jan Christian Kaack, komandan angkatan laut Jerman, mengatakan bahwa drone seperti Blue Whale akan digunakan untuk menghadapi senjata berperforma tinggi dari musuh potensial, termasuk beberapa yang sangat sulit untuk dipertahankan.

Jerman, bersama dengan negara-negara Nordik dan Baltik, semakin khawatir tentang aktivitas Rusia dan Tiongkok di wilayah Laut Baltik.

November lalu, dua kabel serat optik bawah laut yang membentang antara Finlandia dan Jerman terputus, dan dugaan mengarah pada kapal Tiongkok yang berada di area tersebut pada saat kejadian.

Dalam kasus serupa pada Oktober 2023, sebuah kapal kontainer Tiongkok merusak jaringan pipa gas utama Eropa, Balticconnector, yang menyebabkan lonjakan harga gas.

Baca Juga: AS Perketat Sanksi Minyak Rusia, Tiongkok dan India Putar Otak Cari Pasokan Baru



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×