Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Ekspor Jerman secara mengejutkan turun pada Juli 2025, terutama akibat anjloknya permintaan dari Amerika Serikat (AS) yang terpukul tarif impor.
Sementara produksi industri dalam negeri justru mengalami kenaikan.
Badan Statistik Federal Jerman melaporkan Senin (8/9/2025), ekspor negara dengan ekonomi terbesar di Eropa itu turun 0,6% dibanding bulan sebelumnya.
Baca Juga: Indeks Topix Cetak Rekor, Yen dan Obligasi Jepang Tertekan Usai PM Ishiba Mundur
Angka ini jauh di bawah ekspektasi jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan tipis 0,1%.
Ekspor ke Amerika Serikat anjlok 7,9% dibanding Juni. Padahal, pada 2024 AS menjadi mitra dagang terbesar Jerman dengan total perdagangan barang dua arah mencapai €253 miliar (US$297 miliar).
Pelemahan ini tidak lepas dari kebijakan AS yang memberlakukan tarif impor sebesar 15% untuk sebagian besar produk dari Uni Eropa, dalam kesepakatan yang dicapai pada Juli lalu untuk meredam risiko perang dagang lebih besar.
Sebaliknya, ekspor Jerman ke sesama negara Uni Eropa naik 2,5% pada Juli, sementara pengiriman ke negara di luar blok tersebut turun 4,5%.
Baca Juga: Pengangguran Jerman Tembus 3 Juta untuk Pertama Kalinya dalam Satu Dekade
Di sisi lain, data menunjukkan produksi industri Jerman naik 1,3% pada Juli dibanding bulan sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan analis sebesar 1,0%.
Namun, secara rata-rata tiga bulan (Mei–Juli), output industri masih 0,1% lebih rendah dibanding periode sebelumnya.
Data revisi juga menunjukkan, penurunan produksi pada Juni hanya 0,1% dibanding Mei, lebih baik dari estimasi awal minus 1,9%.
Perbaikan ini disebabkan adanya koreksi data dari salah satu perusahaan besar di sektor otomotif.
Meski demikian, pesanan industri Jerman justru kembali turun pada Juli untuk ketiga bulan berturut-turut, yakni anjlok 2,9% secara bulanan.
Baca Juga: Tesla Evakuasi Fasilitas Pabriknya di Jerman Setelah Kebakaran
Sementara itu, impor turun tipis 0,1% dibanding Juni. Neraca perdagangan mencatat surplus €14,7 miliar pada Juli, menurun dari €15,4 miliar pada Juni dan €17,7 miliar pada Juli 2024.