Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melansir Channel News Asia, pada tahun lalu, Pyongyang menyatakan dirinya sebagai kekuatan nuklir yang "kuat" dan menembakkan rudal yang jumlahnya memecahkan rekor.
Kim Jong Un baru-baru ini menyerukan peningkatan "eksponensial" dalam produksi senjata, termasuk nuklir taktis.
Korea Utara telah membingkai uji coba rudal dan latihan militernya sebagai tindakan balasan yang dibenarkan setelah digelarnya latihan AS-Korea Selatan.
Pekan lalu, Korea Utara meminta PBB untuk mendesak penghentian latihan tersebut, dan menegaskan kembali bahwa senjata nuklirnya memastikan keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.
Korea Selatan sangat ingin meyakinkan publiknya yang semakin gelisah tentang komitmen AS untuk apa yang disebut pencegahan yang diperpanjang, di mana aset militer AS, termasuk senjata nuklir, berfungsi untuk mencegah serangan terhadap sekutu.