kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Joe Biden Sebut Rusia Telah Melakukan Genosida di Ukraina


Rabu, 13 April 2022 / 11:49 WIB
Joe Biden Sebut Rusia Telah Melakukan Genosida di Ukraina
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Joe Biden


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - IOWA. Presiden AS Joe Biden secara tegas mengatakan bahwa Rusia memang telah melakukan genosida di Ukraina. Menurutnya, bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa Rusia memang sengaja menghapus warga Ukraina.

Pernyataan Biden itu keluar setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Rusia akan terus melanjutkan operasinya dan mencapai tujuannya secara berirama dan dengan tenang.

"Ya, saya menyebutnya genosida karena semakin jelas bahwa Putin hanya mencoba untuk menghapus gagasan untuk bisa menjadi orang Ukraina. Buktinya semakin banyak," kata Biden, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: WHO: Ada Lebih Dari 100 Serangan ke Fasilitas Kesehatan di Ukraina

Berbicara di pabrik etanol di Iowa hari Selasa (12/4), Biden tetap merasa bahwa keputusan genosida harus diputuskan oleh pengadilan. Namun, baginya genosida memang sudah terjadi.

"Kami akan membiarkan pengacara memutuskan secara internasional apakah itu memenuhi syarat atau tidak, tetapi tampaknya seperti itu bagi saya," lanjut Biden.

Ini merupakan pertama kalinya Biden menuduh Rusia telah melakukan genosida. Sebelumnya, Biden hanya menyebut Putin sebagai penjahat perang.

Tuduhan Biden tentu didasarkan pada fakta bahwa banyak kota-kota di Ukraina dipenuhi mayat warga sipil. Pihak berwenang Ukraina juga melaporkan operasi militer Rusia telah diiringi praktik pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan.

Baca Juga: Tugas di Kiev dan Chernihiv Selesai, Pasukan Rusia Kini Fokus ke Wilayah Donbass

Operasi militer Rusia di Ukraina telah berlangsung hampir tujuh minggu dan tercatat sebagai serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II. 

Lebih dari 4,6 juta orang Ukraina telah melarikan diri sejak 24 Februari lalu. Ribuan warga sipil pun dilaporkan telah kehilangan nyawa sejak saat itu.

Rusia mengatakan saat ini bertujuan untuk merebut lebih banyak wilayah atas nama dua provinsi separatis, Luhansk dan Donetsk. Wilayah yang termasuk target Rusia adalah kota pelabuhan Mariupol yang saat ini telah dikepung Rusia.

Ukraina mengatakan puluhan ribu warga sipil telah terperangkap di dalam kota itu tanpa pasokan makanan atau air. Pasukan Rusia bahkan disebut telah menghalangi konvoi bantuan kemanusiaan.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×