Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Jumlah korban tewas dalam peristiwa penembakan masjid di Selandia Baru terus bertambah. Mengutip Reuters Minggu (17/3), jumlah korban tewas bertambah menjadi 50 korban setelah penyelidik dari kepolisian Selandia Baru menemukan mayat lagi di salah satu bagian masjid.
Namun, hingga kini jenazah para korban belum diserahkan ke pihak keluarga lantaran proses penyelidikan masih berlangsung.
"Kami harus benar-benar jelas (memeriksa) menyebab kematian dan mengkonfirmasi identitas mereka sebelum diserahkan ke keluarga. Tetapi kami sangat menyadari kebutuhan budaya dan agama, jadi kami melakukannya secepat mungkin,"ujar Komisaris Polisi Mike Bush seperti dikutip Reuters.
Seperti diketahui, pemakaman dalam Islam biasanya dilakukan segera atau 24 jam setelah jenazah meninggal.
Bush mengatakan, jenazah koraban ke-50 ditemukan di masjid Al Noor, tempat lebih dari 40 orang tewas setelah seorang pria bersenjata menembak secara acak dengan senapan semi otomatis sebelum berpindah ke masjid kedua.
"Sampai tadi malam kami mengevakuasi korban dari kedua masjid tersebut dan kami menemukan korban lebih lanjut," imbuhnya.
Bush juga menambahkan, setidaknya ada 50 orang terluka, 36 orang dirawat di Rumahsakit Christchurch. Dua korban dalam kondisi kritis dan satu anak dirawat di rumah sakit anak.
Mayoritas korban adalah warga negara asing seperti Pakistan, India, Malaysia, Indonesia, Turki, Somalia dan Afghanistan. Jumlah muslim hanya sekitar 1% dari populasi Selandia Baru.
Serangan pada Jumat yang oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern disebut sebagai terorisme adalah pembunuhan massal masa damai terburuk di Selandia Baru.
Brenton Harrison Tarrant, seorang warga Australia berumur 28 tahun ditetapkan sebagai tersangka penembakan masjid tersebut.