Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Menurut laporan resmi pemerintah Korea Selatan dan media lokal, setidaknya 13 warga Korea Selatan telah meninggal dunia setelah menerima suntikan flu dalam beberapa hari terakhir. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan vaksin bahkan ketika pihak berwenang mengesampingkan kaitannya.
Reuters memberitakan, otoritas kesehatan Korea Selatan mengatakan pada Rabu bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menangguhkan program untuk menyuntik sekitar 19 juta orang secara gratis setelah penyelidikan pendahuluan terhadap enam kematian tidak menemukan hubungan langsung dengan vaksin.
Menurut para pejabat, tidak ada zat beracun yang ditemukan dalam vaksin, dan setidaknya lima dari enam orang yang diselidiki memiliki kondisi penyakit yang mendasarinya.
Para pejabat telah melaporkan sembilan kematian setelah vaksinasi flu dan kantor berita Yonhap melaporkan empat lainnya pada hari Kamis.
Baca Juga: Relawan uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca di Brasil meninggal
Kematian, termasuk seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dan seorang pria berusia 70-an, terjadi hanya seminggu setelah program vaksinasi flu gratis untuk remaja dan lansia dimulai kembali.
Program tersebut ditangguhkan selama tiga minggu setelah ditemukan bahwa sekitar 5 juta dosis, yang perlu disimpan di lemari es, telah terpapar pada suhu kamar saat diangkut ke fasilitas medis.
Baca Juga: Singapura segera jalankan new normal dan vaksinasi corona
Vaksin Korea Selatan berasal dari berbagai sumber. Produsen termasuk pembuat obat lokal GC Pharma, SK Bioscience dan Ilyang Pharmaceutical Co, bersama dengan Sanofi Prancis dan Glaxosmithkline Inggris. Distributor termasuk LG Chem Ltd dan Boryung Biopharma Co. Ltd., sebuah unit dari Boryung Pharm Co. Ltd.