Reporter: Dyah Megasari, BBC, Reuters |
JAKARTA. Resesi Amerika Serikat (AS) yang lebih dalam sebenarnya sudah terlihat sejak akhir 2010. Buktinya, hingga akhir tahun lalu, jumlah penduduk miskin berada di titik tertinggi yaitu sebanyak 46,2 juta jiwa.
Tentu saja ini merupakan salah satu masalah yang juga harus diselesaikan oleh Presiden AS, Barack Obama. Sebab, selain harus menghemat anggaran negara, Amerika juga harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi kemiskinan.
Badan Statistik AS mulai mendata penduduk yang miskin sejak 1959. Hasil survei menunjukkan per 2010, tingkat kemiskinan naik menjadi 15,1% dari sebelumnya 14,3% pada 2009.
Definisi kemiskinan di Amerika adalah ketika pendapatan satu keluarga secara tahunan kurang dari US$ 22.314 di mana satu keluarga terdiri dari empat orang. Dengan kata lain, seseorang dikatakan miskin jika jumlah pendapatannya kurang dari US$ 11.139 per tahun atau setara dengan US$ 30 per hari.
Grafik kemiskinan di negeri Paman Sam ini naik signifikan selama empat tahun terakhir. Tepatnya ketika masalah keuangan mulai mencuat ke permukaan sejak 2007.
Warga kulit hitam dengan porsi 25,8% dan keturunan Hispanis sebesar 25,3% menempati urutan teratas daftar kemiskinan.
Diperkirakan berlanjut di 2011
Jumlah penduduk yang miskin ini merupakan yang terbesar sejak 52 tahun terakhir. Berbagai upaya efisiensi di sebagian besar perusahaan membuat rata-rata pendapatan tahunan keluarga di AS menurun 2,3% pada 2010 menjadi US$ 49.445 per tahun.
Melalui survei ini, terdata warga Amerika yang tidak memiliki asuransi kesehatan tetap mencapai 50 juta jiwa.
Angka kemiskinan diperkirakan masih akan meningkat pada tahun ini. Indikasinya, rasio pengangguran masih di atas 9%. Angka kemiskinan belum akan surut. Sebab, banyak perusahaan yang belum berani membuka lapangan pekerjaan baru lantaran angka belanja konsumen AS terus menyusut.
Selain berharap pada sektor swasta, pada pekan lalu Obama meluncurkan sebuah rancangan paket pembukaan pekerjaan baru senilai US$ 450 miliar. Obama juga menggulirkan paket rancangan undang-undang tentang ketenagakerjaan.
Dia menginginkan dana tersebut digunakan untuk proyek konstruksi besar, sekolah dan pelayanan, sekaligus memotong pajak bagi para pekerja dan usaha kecil menengah untuk meningkatkan lapangan pekerjaan.
Namun, hingga saat ini, gagasan Obama tersebut belum mendapat persetujuan dari anggota kongres atau Partai Republik.