kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,96   -11,56   -1.24%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Junta Myanmar: Putin Pemimpin Dunia karena Kendalikan dan Atur Stabilitas Dunia


Rabu, 07 September 2022 / 21:01 WIB
Junta Myanmar: Putin Pemimpin Dunia karena Kendalikan dan Atur Stabilitas Dunia
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Pemimpin Junta Myanmar Min Aung Hlaing selama pertemuan di sela-sela Forum Ekonomi Timur (EEF) 2022 di Vladivostok, Rusia, 7 September 2022. Sputnik/Valeriy Sharifulin/Pool via REUTERS.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin memuji hubungan positif dengan Myanmar pada Rabu (7/9), saat ia bertemu dengan kepala junta negara itu Min Aung Hlaing di Kota Vladivostok.

"Myanmar adalah mitra lama kami di Asia Tenggara dan bisa diandalkan. Hubungan kami berkembang secara positif," kata Putin dalam pertemuan dengan Min Aung Hlaing di sela-sela Forum Ekonomi Timur, seperti dikutip Channel News Asia.

Kunjungan Min Aung Hlaing saat kedua negara menghadapi isolasi diplomatik. Moskow akibat invasi ke Ukraina mulai Februari lalu, dan Naypyidaw untuk kudeta militer tahun lalu.

Baca Juga: Putin: China Bayar Gas dengan Rubel dan Yuan, Komposisi 50:50

Ketika hubungan Rusia dengan Barat makin menjauh akibat perang di Ukraina, Kremlin berusaha untuk memutar relasi ke Timur Tengah, Asia, dan Afrika.

"Saya sangat bangga dengan Anda, karena ketika Anda berkuasa di negara ini, Rusia, bisa dikatakan, menjadi nomor satu di dunia," ungkap Min Aung Hlaing kepada Putin, dalam pernyataan yang Kremlin rilis, seperti dilansir Channel News Asia.

"Kami akan menyebut Anda bukan hanya pemimpin Rusia, tetapi juga pemimpin dunia karena Anda mengendalikan dan mengatur stabilitas di seluruh dunia," sebutnya.

Kedua pemimpin "bersahabat dan terbuka" membahas kerjasama serta "bertukar pandangan tentang hubungan dan situasi internasional", militer Myanmar mengatakan dalam sebuah pernyataan.




TERBARU

[X]
×