CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Jutaan pengangguran di China tak bisa mengakses jaminan pengaman sosial


Senin, 13 April 2020 / 16:28 WIB
Jutaan pengangguran di China tak bisa mengakses jaminan pengaman sosial
ILUSTRASI. Seorang perempuan memakai masker pelindung keluar melewati penghalang yang dibangun untuk memblokir bangunan dari sebuah jalan di Wuhan, provinsi Hubei, pusat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di China, Minggu (29/3/2020). REUTERS/Aly Song


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pandemi virus corona (Covid-19) diperkirakan akan mengakibatkan jutaan orang di China bakal kehilangan pekerjaannya. Banyak dari mereka akan terdampar tanpa jaminan pengaman sosial sehingga tidak dapat mengakses tunjangan pengangguran.

Penyebaran Covid-19 yang begitu cepat di seluruh dunia telah meluluhlantakkan harapan untuk pemulihan cepat di China dimana virus tersebut pertama kali ditemukan.

Baca Juga: WHO: Tiga dari 70 calon vaksin virus corona mulai diuji coba ke manusia

Analis yang dikutip Reuters, memprediksi hampir 30 juta orang akan kehilangan pekerjaannya tahun ini karena bisnis gagap untuk kembali beroperasi dan anjloknya permintaan global. Angka itu melampaui pemutusan hubungan (PHK) yang terjadi selama krisis keuangan tahun 2008-2009 yakni 20 juta.

China memang telah memperkuat program klaim pengangguran dalam dekade sejak krisis keuangan meletus, melipat gandakan pungutan dan baik dari perusahaan dan pekerjaan menjadi 581,7 miliar yuan atau sekitar US$ 82,37 miliar.

Tetapi jutaan pekerja tidak memiliki kontrak atau belum membayar skema asuransi pengangguran. Itu artinya, mereka hanya bisa bergantung kompensasi dari pemberi kerja jika terjadi PHK. Banyak dari mereka terpaksa harus menggunakan tabungan atau mencari bantuan dari keluarga jika harus kehilangan pekerjaan.

Menurut data Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China, sekitar 2,29 juta orang telah menerima asuransi pengangguran pada Januari dan Februari 2020. Pada periode tersebut, Dan Wang, analis Economist Intelligence Unit memperkirakan ada sekitar 5 juta orang telah kehilangan pekerjaannya.

Wang memperkirakan 22 juta orang lagi bakal kehilangan pekerjaan tahun ini, tetapi hanya separuh yang kemungkinan akan memenuhi syarat untuk tunjangan pengangguran.

Baca Juga: Kapal induk China bergerak di pasifik, Taiwan kerahkan kapal perang

Seorang pria bermarga Xue (19) yang diwawancarai Reuters yang baru diberhentikan dari pekerjaannya di Salon Kuku pada April lalu mengaku tidak dapat mengklaim asuransi pengangguran karena dirinya belum bekerja cukup lama. "Sewa tempat tinggal di kota seperti Beijing sangat mahal dan saya tidak punya penghasilan lagi," keluhnya pada Reuters, Senin (13/4)

Dalam aturan asuransi pengangguran itu, pekerja yang terdaftar di dalamnya bisa menarik pembayaran bulan hingga dua tahun jika sudah berkontribusi melakukan pembayaran iuran selama satu dekade.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×