Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Vaksin virus corona baru potensial yang para peneliti China kembangkan menunjukkan harapan dalam uji coba pada monyet, memicu antibodi dan tidak menimbulkan masalah keamanan.
Menurut para peneliti China, kandidat vaksin bernama BBIBP-CorV menginduksi antibodi penawar tingkat tinggi yang bisa memblokir virus corona untuk menginfeksi sel pada monyet, tikus, dan kelinci.
"Hasil ini mendukung evaluasi lebih lanjut dari BBIBP-CorV dalam uji klinis," kata para peneliti dalam makalah yang terbit secara online di jurnal medis Cell seperti dikutip Reuters, Rabu (10/6).
Baca Juga: Bulan ini Kalbe Farma mengawal uji klinis vaksin untuk Corona
BBIBP-CorV, yang Beijing Institute of Biological Products yang berafiliasi dengan Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) milik negara kembangkan, adalah satu di antara lima kandidat yang Tiongkok uji pada manusia.
Para peneliti sedang melakukan uji coba vaksin BBIBP-CorV kepada manusia dengan lebih dari 1.000 peserta.
Lebih dari 100 vaksin COVID-19 potensial sedang dalam berbagai tahap pengembangan di seluruh dunia. Di antara pelari terdepan yang saat ini dalam uji coba manusia adalah vaksin AstraZeneca, Pfizer, BioNtech, Johnson & Johnson, Merck, Moderna, Sanofi, dan CanSino Biologics.
Selain aman dan mampu menghasilkan respons kekebalan pada hewan, BBIBP-CorV tampaknya tidak memicu antibodi yang bisa meningkatkan infeksi, sebuah fenomena yang dikenal sebagai peningkatan antibodi-dependen (ADE).
Baca Juga: Tuding China sabotase vaksin corona, Beijing tantang AS tunjukkan bukti
Meskipun, para peneliti mengatakan, hal itu belum tentu menjamin ADE tidak akan terjadi pada tes manusia.
Selain BBIBP-CorV, Sinopharm, yang telah menginvestasikan 1 miliar yuan (US$ 141,40 juta) dalam proyek-proyek vaksin, sedang menguji pada manusia kandidat vaksin lain yang dikembangkan oleh unitnya yang berbasis di Wuhan.
Dua suntikan telah Sinopram berikan kepada lebih dari 2.000 orang dalam uji klinis.