kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kabut asap menyelimuti Singapura


Senin, 06 Oktober 2014 / 19:56 WIB
Kabut asap menyelimuti Singapura
ILUSTRASI. Manfaat buah pisang untuk kesehatan tubuh.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

SINGAPURA. Seperti tahun-tahun sebelumnya, warga Singapura kini kembali dibuat sesak napas akibat kiriman asap dari Indonesia. Kondisi sempat membaik dalam dua pekan, namun asap yang berasal dari sejumlah titik api di Sumatera kembali menyelimuti negeri kota itu.

Berdasarkan data dari National Environment Agency (NEA), standar indeks polutan (PSI) pada Senin (6/10) mencapai angka 125. Padahal katagori udara sehat yang bisa dihirup manusia hanya boleh memiliki PSI maksimal 100. Celakanya, NEA memperkirakan kondisi selimut kabut pekat ini akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kondisi udara Singapura di pagi hari masih terbilang segar. Namun, semakin siang kondisi udara semakin buruk dan semakin sulit bagi warga Singapura untuk bernapas dengan bebas.

Pemerintah Singapura akhir bulan lalu menyambut baik keputusan pemerintah Indonesia yang meratifikasi perjanjian kerja sama ASEAN untuk menanggulangi kabut asap. Namun Singapura menekankan implementasi di lapangan untuk memerangi kabut asap ini merupakan hal yang terpenting.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×