Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kemarahan di Amerika Serikat atas kematian Floyd telah menyebabkan reaksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari perusahaan di seluruh dunia. Dampaknya telah terasa di luar AS.
Unilever, misalnya, mengubah nama produk pencerah kulit yang populer di India bernama Fair and Lovely. Kampanye global akan dilanjutkan ketika pihak penyelenggara terus mendesak agar lebih banyak perusahaan AS ikut berpartisipasi.
Baca Juga: Coca Cola stop beriklan di medsos seluruh dunia, ikuti jejak Unilever
Jessica Gonzalez, co-chief executive Free Press, mengatakan dia telah menghubungi perusahaan telekomunikasi dan media AS utama untuk meminta mereka bergabung dalam kampanye.
Menanggapi tuntutan untuk tindakan lebih lanjut, Facebook pada hari Minggu mengakui bahwa ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan bekerja sama dengan kelompok-kelompok hak asasi manusia dan para ahli untuk mengembangkan lebih banyak alat untuk melawan ucapan kebencian.
Baca Juga: Unilever menyetop iklan di Facebook, Instagram, dan Twitter di AS
Facebook mengatakan, investasi dalam kecerdasan buatan telah memungkinkannya untuk menemukan 90% dari pidato kebencian sebelum pengguna melaporkannya.
Memperluas kampanye di luar Amerika Serikat akan memangkas pendapatan iklan Facebook lebih besar lagi. Akan tetapi, kemungkinan hal itu tidak memiliki dampak finansial yang besar.
Unilever, misalnya, pada hari Jumat berkomitmen untuk menghentikan pengeluaran AS di Facebook untuk sisa tahun ini. Menurut Richard Greenfield dari LightShed Partners, sebuah perusahaan riset media dan teknologi, hal itu hanya menyumbang sekitar 10% dari keseluruhan pendapatan iklan Facebook yang diperkirakan mencapai US$ 250 juta per tahunnya.