kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus baru melonjak, jumlah positif corona di Singapura salip Malaysia


Sabtu, 18 April 2020 / 15:09 WIB
Kasus baru melonjak, jumlah positif corona di Singapura salip Malaysia
ILUSTRASI. Warga memakai masker di Singapura. Singapura pada hari Sabtu mencatat adanya 942 kasus baru virus corona yang merupakan peningkatan harian terbesar. REUTERS/Edgar Su


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura pada hari Sabtu mencatat adanya 942 kasus baru virus corona yang merupakan peningkatan harian terbesar. Hal ini menjadikan total infeksi di Singapura menjadi 5.992 kasus dan melampaui negara tetangga, Malaysia yang memiliki 5.251 kasus.

Dilansir South China Morning Post, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan sebagian besar infeksi baru merupakan pekerja migran yang tinggal di asrama, dengan hanya 14 kasus saja yang merupakan penduduk Singapura.

Baca Juga: Masih misteri, Trump: Banyak hal aneh terjadi seputar isu asal muasal virus corona

Lonjakan infeksi di antara 323.000 pekerja migran Singapura, telah menjadi tantangan terbaru dalam pertempuran Singapura melawan virus corona. Pada hari Jumat, pekerja migran berkontribusi 65% dari total infeksi corona di Singapura.

Associate professor dari Universitas Nasional Singapura, Jeremy Lim mengatakan lonjakan drastis dalam kasus-kasus itu tidak mengejutkan.

"Peningkatan kasus sudah diprediksi, tetapi seberapa besarnya benar-benar tergantung pada berapa banyak asrama yang diuji dan proporsi kasus positif dari total yang diuji," katanya.

Leong Hoe Nam, seorang ahli penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena Singapura, mengatakan lonjakan kasus ini adalah hasil dari penyiangan infeksi secara aktif.

Baca Juga: Kapal China dekati kapal Petronas Malaysia di Laut China Selatan, apa yang terjadi?

Singapura memiliki populasi 5,6 juta orang dan telah melakukan lebih dari 94.000 tes pada 14 April, atau sekitar 16.600 swab per 1 juta orang. 

Sementara Malaysia menguji sekitar 11.500 orang per hari, dan pada akhir Maret telah melakukan sekitar 1.000 tes per 1 juta orang alias jauh lebih sedikit daripada Singapura.

“Dalam mencoba untuk menyingkirkan kasus-kasus tersebut, kami mencoba untuk membersihkan dan mensterilkan Singapura lagi," kata Leong, yang memperkirakan bahwa puncak kasus corona di Singapura kemungkinan akan datang 10 hingga 14 hari ke depan.

Baca Juga: Presiden Guatemala: Banyak migran pada penerbangan deportasi dari AS positif corona

Meskipun angka-angka utama tampak menakutkan, ia mengatakan mayoritas kasus Singapura dikunci di asrama, yang berarti risiko penularan ke komunitas lain sangatlah kecil.

Sementara Lim mengatakan bahwa Singapura kepadatan penduduk di Singapura membuatnya lebih rentan terhadap transmisi komunitas, meskipun jumlah kasus di masyarakat umum tampaknya telah stabil pada 32 infeksi baru per hari dalam seminggu terakhir.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×