kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal China dekati kapal Petronas Malaysia di Laut China Selatan, apa yang terjadi?


Sabtu, 18 April 2020 / 10:12 WIB
Kapal China dekati kapal Petronas Malaysia di Laut China Selatan, apa yang terjadi?
ILUSTRASI. Ilustrasi Laut China Selatan. REUTERS/Beawiharta


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Sebuah kapal survei milik pemerintah China mendekati sebuah kapal eksplorasi yang dioperasikan oleh perusahaan minyak negara Malaysia, Petronas, di perairan yang disengketakan di Laut China Selatan. Hal itu diungkapkan oleh tiga sumber keamanan regional pada Jumat (17/4/2020).

Melansir Reuters, menurut situs pelacakan kapal Lalu Lintas Kelautan, kapal Haiyang Dizhi 8 milik China memasuki perairan dekat Malaysia pada hari Kamis.

Sumber Reuters mengatakan, pada hari Jumat, kapal China itu posisinya sangat dekat dengan Capella Barat yang dioperasikan Petronas. 

Baca Juga: Pakar militer China: Terserang corona, kemampuan AS untuk berperang sangat menurun

Salah satu sumber Reuters lainnya juga mengatakan, sebuah kapal Vietnam juga menandai wilayah Capella Barat. Wilayah ini dekat dengan perairan yang diklaim oleh Vietnam dan Malaysia dan juga oleh China, melalui klaimnya yang luas terhadap sebagian besar Laut Cina Selatan dalam 'nine-dash-line' berbentuk U yang tidak dikenali oleh tetangganya atau sebagian besar dunia.

Amerika Serikat menuduh China mengambil keuntungan dari gangguan pandemi virus corona untuk meningkatkan kehadirannya di Laut China Selatan.

Pada hari Rabu, seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan Haiyang Dizhi 8 sedang melakukan kegiatan normal dan menuduh pejabat AS mencoreng Beijing.

Baca Juga: Kapal China kembali memasuki wilayah zona ekonomi ekslusif Vietnam

Sebuah sumber keamanan Malaysia mengatakan Haiyang Dizhi 8 diapit pada satu titik pada hari Jumat oleh lebih dari 10 kapal Tiongkok, termasuk milik milisi laut dan penjaga pantai. Sumber itu juga menyebutkan kapal Vietnam.

Kantor perdana menteri Malaysia, kementerian pertahanan dan Petronas tidak menanggapi permintaan komentar.




TERBARU

[X]
×