kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pakar militer China: Terserang corona, kemampuan AS untuk berperang sangat menurun


Kamis, 16 April 2020 / 14:44 WIB
Pakar militer China: Terserang corona, kemampuan AS untuk berperang sangat menurun
ILUSTRASI. Ilustrasi kapal induk AS. Dan Snow/U.S. Navy/Handout via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Meskipun kehadiran empat kapal induk AS terpengaruh oleh virus corona (COVID-19), Amerika Serikat masih mengadakan operasi angkatan laut di dekat China dalam upaya untuk mempertahankan kehadirannya di kawasan Asia-Pasifik.

Akan tetapi, pakar militer China mengatakan pada hari Rabu bahwa langkah tersebut tidak dapat menyembunyikan posisi lemah Angkatan Laut AS dan juga dapat menyebabkan penyebaran infeksi corona lebih lanjut.

Lewat akun Twitternya, Armada Pasifik AS mengatakan pada hari Rabu bahwa Bunker Hill, sebuah kapal penjelajah rudal yang dipandu AS, beroperasi di Laut China Selatan; dan The America, kapal serbu amfibi AS, melakukan operasi pengisian ulang di laut sambil berlayar di Laut China Timur.

Baca Juga: Kapal China kembali memasuki wilayah zona ekonomi ekslusif Vietnam

Pada hari Jumat, menurut Armada Pasifik AS, Amerika juga melakukan operasi bersama dengan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang Akebono di Laut China Timur, dan perusak rudal berpemandu AS Barry melewati Selat Taiwan.

Analis mencatat, operasi ini terjadi pada saat empat kapal induk AS - Theodore Roosevelt, Ronald Reagan, Carl Vinson dan Nimitz - semuanya melaporkan kasus positif COVID-19. Hal ini menyebabkan AS tidak memiliki kapal induk untuk digunakan di Asia- Wilayah Pasifik.

Baca Juga: China kirim kapal induk dekati Jepang saat angkatan laut AS berjuang melawan corona

Ahli militer yang bermarkas di Beijing, Wei Dongxu mengatakan kepada Global Times pada hari Rabu bahwa kapal induk AS tidak akan bisa melakukan misi untuk beberapa waktu, dan mengatakan Angkatan Laut AS sedang mencoba menggunakan jenis kapal perang jenis lain untuk menggantikan mereka.




TERBARU

[X]
×