Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Untuk itu, Komisi Kesehatan Nasional China menyerukan rezim pengujian yang lebih kuat dan ketat untuk memastikan virus corona tidak luput dari deteksi, baik terhadap pelancong yang datang dari luar negeri atau dari bagian lain negara itu.
"Semua pemerintah daerah harus meningkatkan kemampuan pengujian mereka, termasuk yang ada di perbatasan, dan melaporkan informasi epidemi secara tepat waktu," kata Direktur Komisi Kesehatan Nasional China Ma Xiaowei, Senin (20/4), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Corona di Arab Saudi, jumlah kasus infeksi tembus 10.000
Kasus pertama
Sementara Provinsi Shaanxi yang terletak di Barat Laut China pada Selasa (21/4) melaporkan kasus pertama dalam hampir tiga minggu terakhir, yang semuanya melibatkan pelancong dari luar negeri.
Ada 21 infeksi baru yang Pemerintah Shaanxi laporkan dari luar negeri serta tujuh kasus tanpa gejala klinis. Semuanya adalah warga China penumpang dalam penerbangan komersial dari Moskow menuju Beijing, Ibu Kota Tiongkok.
Karena larangan penerbangan internasional mendarat di Beijing, maka pesawat Air China landing pada Senin (20/4) di Xian, Ibu Kota Shaanxi, tempat virus terdeteksi oleh staf medis yang melakukan tes di bandara dan kasus dikonfirmasi pada Selasa (21/4).