kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45938,95   10,59   1.14%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona di Singapura dekati 33.000, pasca catat 533 infeksi baru


Rabu, 27 Mei 2020 / 14:36 WIB
Kasus corona di Singapura dekati 33.000, pasca catat 533 infeksi baru
ILUSTRASI. Seorang wanita yang mengenakan masker pelindung menyeberang jalan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Singapura 15 Mei 2020. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kasus virus corona baru di Singapura mendekati angka 33.000, setelah melaporkan 533 infeksi anyar pada Rabu (27/5). Total kasus Covid-19 di negeri Merlion menjadi 32.876.

Melansir Channelnewsasia.com, tiga kasus baru adalah warga negara Singapura atau penduduk tetap. Sisanya adalah pekerja asing yang tinggal di asrama, menurut Kementerian Kesehatan Singapura.

Pada Senin (25/5) dan Selasa (26/5), Kementerian Kesehatan mengungkapkan empat tempat umum di kawasan Jurong yang teridentifikasi sebagai lokasi yang dikunjungi oleh orang-orang yang terjangkit virus corona.

Baca Juga: Duh, Korea laporkan kasus corona tertinggi dalam 49 hari terakhir

Tempat umum tersebut adalah pasar basah di Jurong West Street 91 dan supermarket FairPrice Xtra di Jurong Point. Kemudian, gerai ritel FairPrice NTUC dan Japan food street di Jurong Point.

Orang-orang yang telah mengunjungi keempat tempat tersebut, Kementerian Kesehatan Singapur menyarankan, untuk memantau kesehatan masing-masing selama 14 hari sejak tanggal kunjungan mereka.

Ketika Singapura bersiap menghadapi resesi terburuk yang pernah ada, dengan proyeksi PDB tahun ini menyusut 4%-7%, Pemerintah Singapura meluncurkan anggaran keempat Covid-19 senilai S$ 33 miliar.

Baca Juga: Hadapi resesi akibat Covid-19, Singapura luncurkan paket stimulus setara 20% dari PDB

Bertajuk Fortitude Budget, paket stimulus ini bertujuan untuk membantu bisnis dan pekerja beradaptasi, mengubah, dan merebut peluang baru untuk muncul lebih kuat dari krisis COVID-19, kata Wakil Perdana Menteri Heng Swee Keat.




TERBARU

[X]
×