Sumber: South China Morning Post,CNN | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Sementara wilayah Amerika Latin saat ini menyumbang hampir 30% dari total infeksi dan kematian secara global. Virus corona bahkan berhasil menginfeksi pemimpin negara, seperti Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan Presiden Bolivia Jeanine Anez.
Lonjakan jumlah kasus juga terus terjadi belahan dunia lain. Di Afrika Selatan, pemerintah dengan cepat menerapkan lockdown setelah jumlah kasus virus corona mencapai 500.000 orang.
Afrika Selatan jadi negara dengan jumlah infeksi terbanyak di benua Afrika. Meskipun begitu, Presiden Cyril Ramaphosa masih percaya diri dengan mengatakan, tingkat kematian akibat virus corona di Afrika Selatan lebih rendah dari rata-rata global.
Di Timur Tengah, Iran jadi yang terburuk. Pada Minggu kemarin, negeri Mullah mengumumkan jumlah kasus virus corona harian tertinggi dalam satu bulan terakhir.
Baca Juga: Beberapa negara berikut tidak wajibkan warganya gunakan masker di tengah pandemi
Dengan angka infeksi dan kematian yang terus melonjak ini, WHO menyatakan, wabah virus corona akan berlarut-larut.
Saat ini, WHO tetap berusaha mengontrol arus penyebaran virus corona sambil tetap mengingatkan dampak dari pandemi masih akan tetap terasa selama beberapa dekade mendatang.
Beruntung, saat ini negara-negara sudah berlomba untuk menciptakan vaksin viurs corona. China, Inggris, Rusia, serta AS jadi beberapa negara yang telah menunjukkan perkembangan positif dalam perlombaan pembuatan vaksin.
Jika semuanya lancar, ada sejumlah kandidat vaksin akan selesai pada akhir tahun dan bisa mulai didistribusikan pada awal tahun depan.
Baca Juga: Terbanyak di Benua Afrika, kasus virus corona di Afrika Selatan tembus 500.000