Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Negara berpenduduk 60 juta ini menjadi negara demokrasi Barat pertama yang secara sukarela menutup hampir semua bisnis dan melarang pertemuan publik, termasuk sekadar jalan-jalan di taman, pada 12 Maret lalu.
Harian Corriere della Sera melaporkan, pemerintah akan membuka bisnis secara bertahap. Orang Italia kelak boleh pergi bekerja tapi wajib memakai masker dan menjaga jarak dengan orang lain sejauh dua meter setiap saat.
Selain kematian, jumlah pasien virus corona yang tidak kritis di Italia yang masih menjalani perawatan di rumahsakit untuk pertama kali turun pada Minggu (5/4) menjadi 28.949 orang dibanding Sabtu (4/4) sebanyak 29.010 orang.
Baca Juga: Gara-gara corona, nyaris setengah juta perusahaan di China gulung tikar
Jumlah pasien dalam kondisi kritis yang tengah menjalani perawatan di rumahsakit juga turun, dari 3.994 pada Sabtu (4/4) menjadi 3.977 di Minggu (5/4). Ini merupakan penurunan harian kedua secara berturut-turut.
Kepala Badan Perlindungan Sipil Italia Angelo Borrelli menyebutkan, penurunan jumlah kematian pada Minggu (5/4) merupakan "kabar baik".
"Tapi, kita seharusnya tidak membiarkan penguncian kita longgar," sebut dia seperti dilansir Channelnewsasia.com.