kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus virus corona di AS meningkat lagi, CDC desak penanganan pandemi sangat serius


Sabtu, 27 Februari 2021 / 13:48 WIB
Kasus virus corona di AS meningkat lagi, CDC desak penanganan pandemi sangat serius
ILUSTRASI. Lila Blanks memegang peti mati suaminya, Gregory Blanks, 50, yang meninggal karena virus corona (COVID-19), menjelang pemakamannya di San Felipe, Texas, AS, Selasa (26/1/2021). REUTERS/Callaghan O'Hare


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Dr. Rochelle Walensky mengatakan pada Jumat (26/2), penurunan kasus virus corona baru-baru ini mungkin terhenti.

Walensky menyebutkan, jumlah kasus virus corona di AS meningkat dalam tiga hari terakhir, dan penurunan angka rawat inap serta kematian akibat Covid-19 juga "berpotensi mendatar pada jumlah yang masih sangat tinggi".

Dia melukiskan gambaran kritis tentang keadaan pandemi saat ini di negeri uak Sam. “Segalanya renggang. Sekarang bukan waktunya untuk melonggarkan larangan," katanya kepada wartawan, seperti dikutip Reuters. 

"Angka kasus, rawat inap di rumah sakit, dan kematian, semuanya tetap sangat tinggi, dan perubahan pandemi baru-baru ini harus ditanggapi dengan sangat serius," tegas Walensky. 

Baca Juga: WHO: Vaksin hanyalah salah satu bagian dari puzzle, jalan masih panjang

Negara bagian dan kota di AS secara bertahap mencabut pembatasan dalam beberapa pekan terakhir. Kota New York membuka kembali ruang makan dalam ruangan awal bulan ini dan Massachusetts berencana untuk menghapus batasan kapasitas restoran mulai Maret. 

Montana dan Iowa mencabut persyaratan masker di seluruh negara bagian awal bulan ini, sementara perintah kewajiban memakai masker di Dakota Utara berakhir pada Januari lalu.

Swasta bantu memerangi pandemi 

Gedung Putih mendesak perusahaan pada hari Jumat untuk bergabung dalam upaya membantu memerangi pandemi dengan mewajibkan pemakaian topeng oleh karyawan dan mendidik pelanggan.

Baca Juga: 6 Tempat dengan risiko tinggi penularan virus corona menurut WHO

Menurut Andy Slavitt, Penasihat Senior di Satgas Covid-19 Gedung Putih, sejumlah perusahaan mengambil langkah-langkah untuk membantu memerangi pandemi, dan ia mendesak lebih banyak untuk bergabung.

Slavitt mengumumkan apa yang dia gambarkan sebagai kemitraan baru antara Pemerintahan Joe Biden dan organisasi bisnis terkemuka untuk memacu sektor swasta melakukan langkah-langkah memerangi pandemi.

Mulai memakai masker dan menjaga jarak untuk melindungi karyawan juga pelanggan, mempermudah karyawan untuk mendapatkan vaksinasi dengan insentif, hingga mendidik masyarakat tentang manfaat masker dan vaksin.

“Kami meminta bisnis untuk memperkuat pesan CDC tentang masker dan vaksinasi pada produk, properti, dan situs mereka,” ujar Slavitt, seperti dilansir Reuters.

Selanjutnya: 5 Gejala virus corona yang parah menurut WHO, kenali!



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×