kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus virus corona global melejit jadi 25 juta, India toreh rekor kasus harian


Senin, 31 Agustus 2020 / 06:30 WIB
Kasus virus corona global melejit jadi 25 juta, India toreh rekor kasus harian
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Mumbai, India. REUTERS/Hemanshi Kamani


Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kasus infeksi virus corona global melejit melampaui angka 25 juta pada Minggu (30/8/2020).

Melansir South China Morning Post, berdasarkan perhitungan Johns Hopkins University, tambahan jutaan kasus telah terdeteksi secara global dalam setiap empat hari sejak pertengahan Juli. India, menorehkan rekor penambahan kasus tertinggi haria dengan 78.761 kasus.

Data Reuters menunjukkan, angka 78.761 kasus di India melebihi 77.299 yang tercatat di Amerika Serikat pada 16 Juli.

Baca Juga: Situasi serius, mutasi virus corona yang lebih menular ditemukan di Indonesia

Negara terpadat kedua di dunia ini mencatatkan 3,54 juta kasus. Ini merupakan negara terparah ketiga akibat pandemi, setelah Amerika Serikat dan Brasil. Yang menjadi perhatian, penghitungan hariannya telah melampaui dua negara lainnya selama hampir dua minggu terakhir.

Masih melansir Reuters, korban tewas Covid-19 di India melonjak 948 menjadi 63.498. Maharashtra, negara bagian terkaya dan paling urban di India, mencatat 331 kematian, peningkatan satu hari paling tajam di antara semua negara bagian, diikuti oleh negara bagian selatan Karnataka dengan 136 kematian.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (30/8):172.053 kasus, 124.185 sembuh, 7.343 meninggal

Meskipun jumlah kasus melonjak, Perdana Menteri Narendra Modi telah mendorong warganya untuk kembali ke keadaan normal demi mengurangi penderitaan ekonomi akibat pandemi. Sebelumnya, India memberlakukan penguncian yang ketat terhadap 1,3 miliar warganya.

Kementerian dalam negeri federal telah memutuskan untuk mengizinkan jaringan kereta bawah tanah dibuka kembali dengan beberapa pembatasan di New Delhi, ibu kota India yang berpenduduk sekitar 20 juta orang.

Kereta bawah tanah akan mulai beroperasi pada 7 September untuk pertama kalinya sejak Maret, ketika India memberlakukan penguncian paling ketat di dunia untuk menahan penyebaran virus corona baru.

Baca Juga: Dampak Virus Corona: tak hanya serang paru-paru, tapi juga organ lainnya

Sementara, bioskop, kolam renang, taman hiburan, dan tempat-tempat serupa lainnya akan tetap ditutup.

Lockdown telah menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan dalam skala besar dan kemerosotan ekonomi di India.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×