CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.158   -56,66   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,33   -0,85%
  • LQ45 871   -5,01   -0,57%
  • ISSI 216   -2,15   -0,98%
  • IDX30 446   -1,96   -0,44%
  • IDXHIDIV20 539   -0,14   -0,03%
  • IDX80 125   -0,95   -0,75%
  • IDXV30 135   0,01   0,00%
  • IDXQ30 149   -0,40   -0,27%

Kebanjiran pesanan gara-gara wabah corona, produsen ventilator China malah puyeng


Jumat, 10 April 2020 / 15:23 WIB
Kebanjiran pesanan gara-gara wabah corona, produsen ventilator China malah puyeng
ILUSTRASI. Perakitan ventilator. China telah meminta Swiss untuk menyediakan lebih banyak komponen untuk produksi ventilator. Picture taken April 2, 2020. REUTERS/Issei Kato


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China telah meminta Swiss untuk menyediakan lebih banyak komponen untuk produksi ventilator karena produsen dalam negeri menghadapi tugas yang mustahil untuk memperluas pasokan guna memenuhi permintaan global.

Di saat permintaan untuk ventilator dan peralatan medis lainnya telah melonjak selama pandemi virus corona, produsen China mengalami kekurangan komponen dan menghadapi birokrasi yang rumit disebabkan oleh standar kualitas yang berbeda di seluruh dunia.

Baca Juga: Tesla mulai menjual dua varian mobil listrik Model 3 yang diproduksi di China

Dilansir dari South China Morning Post, Menteri Luar Negeri China Wang Yi secara langsung meminta Swiss untuk secara signifikan meningkatkan pasokan komponen tersebut.

“Negara-negara seperti Swiss adalah pemasok komponen penting untuk ventilator. Kami berharap Swiss dapat meningkatkan pasokan mereka secara substansial untuk membantu perusahaan meningkatkan produksi, dan mengurangi urgensi negara,” kata Wang.

Sementara Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis mengatakan dia akan bekerja dengan China untuk meningkatkan produksi ventilator, serta obat-obatan dan vaksin, dan memastikan stabilitas rantai pasokan.

Sebagai informasi, World Economic Forum mengatakan tahun lalu, sebelum virus corona muncul, kebutuhan ventilator di seluruh dunia mencapai 77.000 unit.

Baca Juga: AS ancam stop dana untuk WHO karena dituduh abaikan peringatan Taiwan soal corona

Namun, perkiraan yang dirilis pada hari Rabu oleh penelitian dari situs berita keuangan China EastMoney menempatkan kebutuhan dari AS, Jerman, Inggris, Prancis dan Italia saja sudah mencapai hampir 1 juta. Kota New York sendiri akan membutuhkan 30.000 ventilator tambahan pada bulan April.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×