Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
China adalah produsen utama sarung tangan medis, PAD dan peralatan penting lainnya seperti ventilator dalam perawatan penyakit pernapasan, tetapi kementerian industrinya mengatakan bahwa pemasok menghadapi dua tantangan yakni permintaan internasional yang besar dan kapasitas yang terbatas.
Huang Libin, Direktur Biro Operasi dan Koordinasi Kementerian, mengatakan kekurangan suku cadang, standar kualitas asing, dan aturan baru yang ketat tentang ekspor medis China telah berkembang dengan laju yang lebih cepat.
Baca Juga: IMF: Pandemi akan menyebabkan resesi terburuk sejak Depresi Hebat
Pekan lalu, China memberlakukan pembatasan ekspor baru pada peralatan medis setelah beberapa negara Eropa melaporkan menerima produk di bawah standar dari produsen China.
Huang mengatakan, rata-rata China saat ini memproduksi pakaian medis pelindung melebihi 1,5 juta set dan secara teori dapat memenuhi permintaan, meskipun tidak semua kapasitas China memenuhi berbagai standar importir seperti AS, UE dan Jepang.
Pejabat industri lainnya, Chen Kelong, mengatakan bahwa, di bawah kondisi pasokan saat ini, China dapat memproduksi sekitar 2.200 ventilator invasif per minggu yang bahkan tidak mencapai seperlima dari total kapasitas produksi dunia.
“Tidak terlalu realistis untuk berpikir China dapat sepenuhnya memenuhi pasokan untuk pencegahan pandemi global,” kata Chen.
Baca Juga: Intelijen AS sudah peringatkan Gedung Putih akan wabah virus corona pada November
"Di bawah kondisi epidemi ini, pada dasarnya tidak mungkin dalam jangka pendek, dan sulit dalam jangka panjang, untuk mencapai peningkatan besar dalam pasokan melalui perluasan produksi, atau dengan mengalihkan produksi dari industri lain," lanjut dia.