Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Bill Gates diidolakan oleh banyak orang karena kecerdasan dan kesuksesannya membangun bisnis.
Bahkan Ayah dari tiga anak ini selalu masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.
Meskipun saat ini Gates lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan filantropi, tidak membuat kekayaannya berkurang.
Capaian ini Bill Gates tentu dibarengi dengan kerja keras, ketekunan, serta kebiasaan yang membawanya ke kesuksesan.
Merangkum dari Yahoo Finance, berikut ini kebiasaan-kebiasaan Bill Gates yang membuatnya sukses.
Baca Juga: Simak Hasil Pertarungan PDIP Vs KIM Plus Versi Hitung Cepat di Pilkada 2024
Memiliki rasa ingin tahu yang kuat
Bill Gates pernah mengenyam pendidikan di salah satu kampus top dunia, Harvard.
Meskipun hanya sebentar, Gates mampu memaksimalkan ilmu yang ia dapat dan jaringan pertemanan selama berkuliah di Harvard.
Meskipun sangat menyukai komputer, Gates menyempatkan diri untuk mengikuti berbagai kelas berbeda saat di Harvard.
Kebiasaan ingin tahu akan ilmu pengetahuan serta keinginan untuk mengembangkan diri, membuat Gates mampu mengembangkan bisnisnya dengan baik.
Bahkan organisasi alam miliknya, The Bill & Melinda Gates Foundation, memiliki salah satu program yang fokus pada pendidikan khususnya matematika.
Orang tua yang selalu mendukung
Salah satu panutan Bill Gates diketahui adalah orang tuanya sendiri. Orang tua Gates sangat mendukung kegemaran anaknya dalam bidang komputer.
Meskipun awalnya terkejut dengan keputusan Bill Gates untuk drop out dari Harvard, orang tua Gates pada akhirnya mendukung penuh keputusan sang putra.
Ayah Bill Gates bahkan membantu sang anak untuk mendapatkan kontrak eksklusif dengan IBM ketika Microsoft masih merintis
Sang Ayah juga merupakan inspirasi dalam kegiatan filantropinya. Bill Gates Sr., Ayah dari Bill Gates, juga membantu putranya dalam kegiatan filantropi.
Gemar membaca
Hampir semua miliarder dunia memiliki kegemaran membaca, termasuk Bill Gates.
Sejak kecil, Bill Gates sudah sering membaca banyak buku mulai dari ensiklopedia, fiksi ilmiah, dan masih banyak jenis buku lainnya.
Kegemarannya dalam membaca buku sama sekali tidak berubah. Bahkan dalam salah satu unggahan di X, Bill Gates mengungkapkan bahwa ia selalu menyempatkan diri untuk membaca setiap hari meskipun sedang sibuk.
Gates juga senang membagikan buku-buku yang ia baca melalui blog miliknya, GatesNotes
Memilih rekan bisnis yang tepat
Salah satu keahlian Bill Gates adalah memilih rekan bisnis yang tepat. Gates menyebutkan bahwa rekan bisnis paling cocok dengannya adalah Paul Allen.
Gates dengan Allen bersama-sama mendirikan Microsoft pada tahun 1975. Delapan tahun setelahnya, Allen memutuskan untuk pensiun dari Microsoft karena penyakit Hodgkin.
Baca Juga: Pantau Hasil Real Count Pilkada Kota Bandung 2024 di Sini
Selalu mencintai pekerjaannya
Mencintai pekerjaan menjadi kunci kesuksesan Bill Gates selanjutnya. Bill Gates sudah "jatuh cinta" pada komputer sejak kecil dan fokus mengembangkan bisnisnya di bidang ini.
Pada salah satu wawancara tahun 1998, Bill Gates menjelaskan bahwa Anda harus menyukai apa yang Anda kerjakan setiap hari.
Untuk Gates sendiri, ia sangat senang bekerja dengan orang-orang yang cerdas, menyelesaikan masalah baru, berkompetisi, hingga meneliti hal-hal baru.
Percaya pada visi dan mimpinya
Bill Gates beruntung dapat bersekolah di sekolah swasta elit yang memiliki akses komputer.
Para siswa pada saat itu dibebaskan untuk menggunakan komputer selama batas yang wajar.
Hal ini membuat Bill Gates mendapatkan dorongan dan visi untuk melakukan hal yang mustahil.
Hal ini membuatnya terus mengembangkan visi tersebut meskipun di arah yang berbeda. Salah satunya adalah bagaimana cara melindungi dunia dari ancaman pandemi.
Selalu memiliki dana darurat
Salah satu kebiasaan Bill Gates yang cukup "kolot" adalah harus selalu tersedia dana darurat untuk Microsoft.
Kebijakan konservatif ini diterapkan agar Microsoft tetap bisa berjalan meskipun menghadapi masalah khususnya masalah financial.
Bill Gates selalu menyiapkan dana darurat yang cukup agar para pegawai Microsoft tetap mendapatkan haknya di tengah masalah yang mungkin menimpa Microsoft.
Mau belajar dari kesalahan
Kebiasaan Bill Gates selanjutnya yang menjadi kunci kesuksesannya adalah mau belajar dari kesalahan.
Meskipun dikenal sebagai pebisnis ulung, nyatanya Bill Gates pernah melakukan kesalahan.
Menurutnya, kesalahan terbesar yang Bill Gates buat adalah tidak ikut berkompetisi dengan Apple saat iPhone pertama kali dirilis tahun 2007.
Sedangkan Google dengan Androidnya rilis pada tahun 2008.
Tidur yang cukup
Cukup banyak ilmuwan bahkan miliarder yang hanya tidur kurang dari 5 jam sehari. Namun hal ini tidak berlaku untuk Bill Gates.
Dia tahu bahwa tubuhnya membutuhkan istirahat sehingga Gates dapat memaksimalkan kinerja otaknya dengan baik.
Dalam wawancaranya dengan The Seattle Times tahun 1990, Gates mengungkapkan bahwa ia tidur selama 7 jam sehari.
Meskipun begadang mungkin menyenangkan, menurutnya, untuk selalu kreatif dibutuhkan tidur yang cukup.
Tonton: Ekspansi Bisnis, Amartha Menargetkan Akuisisi Bosowa Finance
Belajar dari lingkungan sekitarnya
Kebiasaannya yang senang bekerja dengan orang-orang yang cerdas, membuatnya banyak belajar dari lingkungan sekitar.
Tidak hanya di lingkungan kjera, namun Bill Gates juga memiliki teman dengan pemikiran yang hampir sama dengannya.
Salah satu rekan paling akrab dari pendiri Microsoft ini adalah pebisnis ulung Warren Buffet.
Pertemanan ini sudah berlangsung lebih dari 3 dekade. Selama menjalin pertemanan dengan Buffet, Bill Gates banyak belajar dari sang investor andal ini.
Salah satu nasihat Warren Buffet yang dipegang oleh Gates adalah kita akan bergerak sesuai dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Oleh sebab itu, sangat penting untuk bergaul dengan orang-orang yang lebih baik dari Anda.
Mengembangkan portofolionya
Meskipun sukses menjadikan MIcrosoft sebagai raksasa teknologi dunia, Bill Gates tidak berhenti mengembangkan portofolionya.
Setelah mundur dari dewan direksi Microsoft, Gates mulai berinvestasi di berbagai saham dan aset lainnya.
Diketahui Bill Gates memiliki saham di Canadian National Railway, AutoNation, dan dia juga membeli banyak lahan pertanian di Amerika.
Berani memutus kontrak yang tidak produktif
Salah satu keputusan besar dalam karier Bill Gates adalah memutus kontrak dengan IBM.
Meskipun saat merintis Microsoft, IBM menjadi salah satu fondasi penting perusahaannya, Gates dengan berani memutus kontrak yang tidak produktif dengan IBM.
Pada awal tahun 1990an, kontrak dengan IBM stagnan sehingga membuat MIcrosoft tidak bisa berkembang dengan baik.
Pada tahun 1992, IBM dan Microsoft resmi berpisah. Pemutusan kontrak eksklusif ini justru membuat Microsoft melejit menjadi raksasa software komputer dunia.
Belajar untuk mempercayai orang lain
Pada tahap awal merintis Microsoft, Bill Gates sepenuhnya memegang kontrol perusahaan.
Gates mengerjakan dan bertanggung jawab akan semuanya hampir sendirian.
Namun seiiring dengan berkembangnya perusahaan, Bill Gates mulai membangun hubungan dengan beberapa pekerja yang andal.
Hubungan tersebut tentu berdasarkan rasa saling percaya. Peran sebagai pemegang kontrol penuh berubah menjadi mentor untuk para karyawan inti ini.
Dengan mencoba mempercayai orang lain yang ia anggap mampu dan melepas kontrol terhadap perusahaan, membuat Gates memiliki banyak waktu untuk mengembangkan dan mencoba hal-hal baru.