kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kebijakan lockdown terketat di dunia berujung resesi bagi Filipina


Kamis, 06 Agustus 2020 / 11:50 WIB
Kebijakan lockdown terketat di dunia berujung resesi bagi Filipina
ILUSTRASI. Suasana sepi di Manila, Filipina. Filipina jatuh ke lubang resesi usai lakukan lockdown terketat di dunia. REUTERS/Eloisa Lopez


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina jatuh ke dalam lubang resesi setelah ekonomi negara Asia Tenggara ini anjlok lebih dari yang diharapkan pada kuartal kedua tahun ini.

Alhasil Filipina jatuh ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam 29 tahun terakhir akibat aktivitas ekonomi yang terpukul oleh salah satu lockdown virus corona terpanjang dan terketat di dunia.

Baca Juga: Biden: Kesepakatan dagang yang dibuat Trump dengan China gagal total

Ekonomi Filipina anjlok 16,5% pada April-Juni dari periode yang sama tahun lalu yang merupakan penurunan terbesar dalam data PDB kuartalan pemerintah sejak tahun 1981.

Produk domestik bruto Filipina turun lebih dari perkiraan yakni kontraksi 9% dalam jajak pendapat Reuters dan lebih buruk dari penurunan yang direvisi sebesar 0,7% pada kuartal pertama. PDB yang disesuaikan secara musiman turun 15,2% pada kuartal kedua dari tiga bulan pertama tahun ini.

Pukulan ekonomi dari pandemi dapat memburuk dengan pemerintah memberlakukan kembali kontrol karantina yang lebih ketat di ibu kota Manila dan provinsi terdekat selama dua minggu mulai Selasa di tengah bangkitnya kembali kasus virus korona.

Baca Juga: Memanas, AS desak Google dan Apple hapus TikTok hingga WeChat dari app store mereka

“Ekonomi Filipina jatuh ke dalam resesi dengan kehancuran PDB kuartal II yang menunjukkan dampak destruktif dari penguncian pada ekonomi yang bergantung pada konsumsi,” kata ekonom senior ING Nicholas Antonio Mapa.

“Dengan rekor pengangguran tertinggi yang diperkirakan akan naik dalam beberapa bulan mendatang, kami tidak mengharapkan perputaran cepat dalam perilaku konsumsi, terlebih lagi dengan kasus COVID-19 yang masih meningkat,” lanjutnya.

Beberapa bisnis diperintahkan untuk ditutup dan pergerakannya dibatasi lagi di Manila dan provinsi terdekat, yang menyumbang seperempat populasi negara dan sebagian besar aktivitas ekonominya.

Baca Juga: Manila tak mau ribut, China puji sikap Filipina terkait Laut China Selatan

Filipina mencatat 115.980 kasus corona yang dikonfirmasi pada Rabu kemarin, tepat di belakang 116.871 kasus baru di Indonesia, yang merupakan penambahan kasus tertinggi di Asia Timur.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×