kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kecam sosialisme, Donald Trump dinilai sedang berkampanye untuk masa jabatan kedua


Kamis, 21 Februari 2019 / 10:30 WIB
Kecam sosialisme, Donald Trump dinilai sedang berkampanye untuk masa jabatan kedua


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dalam pidatonya di hadapan warga Amerika keturunan Venezuela belum lama ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kerap mengungkapkan bahaya sosialisme. Hal ini dinilai sebagai bagian dari upaya kampanyenya untuk masa jabatan kedua.

Seperti diberitakan CNN, Trump banyak membahas bahaya dari sosialisme yang dipraktekan di sejumlah negara. Termasuk di Venezuela. Namun ia menyebut paham sosialisme akan mati.

"Masa sosialisme dan komunisme akan segera berakhir,” tegasnya.

Meski membicarakan Venezuela, namun pilihan kata sosialisme ini dinilai punya motif politik domestik. Pasalnya sosialisme dinilai merujuk kepada kebijakan partai oposisi, yakni Partai Demokrat, menjelang kampanye pencalonannya kembali pada tahun depan.

Dany Bahar dari Brookings Institution menyatakan kekhawatirannya terphadap pidato tersebut. "Pidatonya ini merupakan awal dalam memandang Venezuela sebagai isu partisan di Amerika Serikat," katanya.

Bahar mendukung kebijakan anti-Maduro yang dilontarkan oleh Trump. Namun ia mengatakan, nasib rakyat Venezuela seharusnyanya tidak digunakan sebagai alat politik untuk membantu Trump memenangkan kembali pemilu.

Hal itu karena negara kaya minyak tersebut saat ini sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang parah.

"Tidak ada keraguan bahwa pidatonya itu merupakan bagian dari kampanye pemilihannya kembali, dan dia tidak berbicara ke rakyat Venezuela melainkan ke para pemilihnya di Florida. Dan ini mengecewakan,” imbuhnya.

Tiga juta orang meninggalkan Venezuela untuk menghindari krisis tersebut.

Dalam pidatonya Trump kembali berupaya untuk menyingkirkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dari kursinya. Kali ini, Trump menebar ancaman pada militer Venezuela untuk berpaling dari anak didik Hugo Chavez tersebut.

Trump menyatakan ancaman tersebut saat berpidato di hadapan warga AS keturunan Venezuela dan Kuba di Miami. Trump memperingatkan militer Venezuela untuk berhenti mendukung Maduro mempertahankan kekuasaannya serta mendesak mereka untuk membiarkan masuknya bantuan kemanusiaan ke negara tersebut.

"Jika kalian (militer Venezuela) memilih jalan ini, kalian tidak akan menemukan tempat perlindungan yang aman, jalan keluar yang mudah. Kalian akan kehilangan segalanya,” tegas Trump.

"Maduro lebih suka melihat rakyatnya kelaparan daripada memberi mereka bantuan,” lanjutnya.



TERBARU

[X]
×