Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BHUBANESWAR. Sedikitnya 207 orang tewas dan 900 lainnya luka-luka dalam tabrakan dua kereta penumpang di Odisha, India Timur. Kecelakaan ini menjadi kecelakaan kereta api paling mematikan di India dalam lebih dari satu dekade.
Mengutip Reuters, Sabtu (3/6), Sekretaris Utama negara bagian Pradeep Jena mengungkapkan, jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat.
Sudhanshu Sarangi, direktur jenderal pemadam kebakaran di Odisha mengatakan, sejauh ini 207 jenazah telah ditemukan.
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan penyelamat memanjat bangkai salah satu kereta yang hancur untuk menemukan korban selamat.
Baca Juga: Asia Climate Woes Mount as Heat Shatters May Records
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kedatangan beberapa ambulans dan orang-orang ditarik keluar dari gerbong kereta yang terbalik.
"Saya berada di sana di lokasi dan saya dapat melihat darah, anggota tubuh yang patah, dan orang-orang sekarat di sekitar saya," kata seorang saksi mata kepada Reuters melalui telepon.
Ratusan anak muda berbaris di luar rumah sakit pemerintah di Soro Odisha untuk menyumbangkan darah.
Menteri Perkeretaapian federal Ashwini Vaishnaw dalam sebuah tweet pada Jumat malam mengatakan, tim penyelamat telah dikerahkan dari Bhubaneswar dan Kolkata Odisha di Benggala Barat.
Baca Juga: Kekhawatiran El Nino Meningkat, Cermati Proyeksi Harga CPO
Tiga tim Pasukan Tanggap Bencana Nasional berada di lokasi kecelakaan, dan enam tim lagi sedang dikerahkan, kata Pasukan Tanggap Bencana Nasional negara itu.
Pejabat kereta api mengungkapkan, tabrakan itu terjadi sekitar pukul 19:00 waktu setempat (1330 GMT) ketika Howrah Superfast Express, yang beroperasi dari Bangalore ke Howrah, Benggala Barat, tergelincir dan terjerat dengan Coromandel Express, yang beroperasi dari Kolkata ke Chennai.