Sumber: Newsweek | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan di Timur Tengah meningkat tajam setelah serangan udara Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran. Kedutaan Besar AS di Qatar telah memperingatkan warga negaranya untuk "berlindung di tempat hingga pemberitahuan lebih lanjut".
Dalam peringatan resmi yang dirilis pada 23 Juni, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Doha meminta seluruh warga AS di Qatar untuk tetap berada di tempat dan meningkatkan kewaspadaan. Peringatan ini dikeluarkan sebagai bentuk "kehati-hatian ekstra", menyusul peringatan keamanan global yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS sehari sebelumnya.
Qatar merupakan lokasi pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah, Al Udeid Air Base. Akses ke pangkalan tersebut sementara waktu dibatasi, dan personel militer diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul potensi ancaman serangan dari Iran atau kelompok proksinya.
Baca Juga: Suksesi Pemimpin Tertinggi Iran Dipercepat, Siapa Pengganti Ayatollah Ali Khamenei?
Iran Ancam Serangan Berat: “Akan Ada Konsekuensi Tak Terduga”
Pemerintah Iran mengecam keras serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir utamanya — Fordow, Isfahan, dan Natanz. Juru bicara Komando Pusat Militer Iran, Ebrahim Zolfaghari, menyebut tindakan Amerika sebagai "pelanggaran terhadap tanah suci Iran" dan memperingatkan akan adanya “operasi besar-besaran dengan konsekuensi yang berat, mengejutkan, dan disesalkan.”
Iran juga menyatakan bahwa serangan AS memperluas cakupan target sah mereka. Retorika agresif ini meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya perang skala penuh di kawasan.
Gedung Putih Serukan Diplomasi, Tapi Tetap Bela Serangan
Pihak Gedung Putih menegaskan bahwa serangan terhadap Iran dilakukan secara terbatas dan bertujuan mencegah pengembangan senjata nuklir. AS dan Israel menuduh Iran mendekati ambang kemampuan nuklir militer, meskipun Teheran bersikukuh bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai.
Penjabat Duta Besar AS untuk PBB, Dorothy Shea, dalam pidatonya di Dewan Keamanan mengatakan: “Operasi ini bertujuan untuk menghentikan ancaman nuklir dari sponsor utama terorisme global, serta sebagai bagian dari hak bela diri kolektif bersama sekutu kami, Israel.”
Baca Juga: Israel Serang 6 Bandara Militer Iran, Hancurkan 15 Pesawat Tempur!
Shea menambahkan bahwa Iran selama 40 tahun telah menyerukan “kematian bagi Amerika dan Israel,” dan bertanggung jawab atas kematian warga sipil dan tentara AS di Irak, Afghanistan, serta berbagai konflik regional lainnya.
Warga AS di Seluruh Dunia Diminta Waspada
Departemen Luar Negeri AS juga telah mengeluarkan peringatan keamanan global pada 22 Juni. Peringatan itu menyebut bahwa konflik antara Israel dan Iran telah menyebabkan gangguan perjalanan dan penutupan wilayah udara secara berkala di kawasan Timur Tengah.
“Ada potensi terjadinya demonstrasi anti-Amerika dan ancaman terhadap warga serta kepentingan AS di luar negeri,” bunyi peringatan resmi tersebut.