Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ketegangan di perbatasan antara India China Cina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah kesibukan laporan media yang menunjuk pada serangkaian pertempuran kecil dan peningkatan militer oleh kedua belah pihak.
Sejauh ini tidak ada pemimpin negara yang mengeluarkan komentar resmi tentang pertikaian tersebut, yang menurut para analis menunjukkan keinginan bersama untuk tidak meningkatkan ketegangan lebih lanjut.
Baca Juga: Pemimpin Hong Kong jamin UU Keamanan tak injak-injak hak dan kebebasan
Dilansir dari South China Morning Post, media India melaporkan pasukan India dan China bentrok pada awal Mei di dua bagian berbeda dari Garis Kontrol Aktual yang memisahkan kedua negara.
Pertempuran di dekat danau Pangong di Ladakh India dan jalur gunung Naku La di Sikkim mengakibatkan kerusakan di kedua sisi.
Sementara tabloid milik pemerintah China, Global Times, telah mengkarakterisasi tindakan China di Line of Actual Control sebagai respons militer yang kuat terhadap insiden pelanggaran ilegal India.
Media ini juga melaporkan bahwa Beijing kemungkinan akan menempatkan helikopter pengintai tak berawak pertama yang dikembangkan secara domestik di sepanjang perbatasan.
Baca Juga: Jepang setujui Avigan untuk pengobatan Covid-19, manjur dan aman?
Hal ini dibalas oleh laporan media India yang mengklaim bahwa pasukan Tiongkoklah yang mengganggu mereka dengan mendirikan tenda dan menggali parit.
Namun, sulit untuk menilai sejauh mana apa yang telah terjadi, karena informasi terbatas dan sebagian besar laporan bergantung pada pemerintah atau sumber militer yang tidak disebutkan namanya dari kedua belah pihak.
Narayani Basu, analis kebijakan luar negeri yang berfokus pada China mengatakan dia khawatir spekulasi media akan mengarah pada peningkatan nasionalisme dan jingoisme di kedua negara.
“Kami terus mendapatkan laporan media, tetapi sangat sedikit yang dikonfirmasi. Ini mengarah pada kurangnya kejelasan dan pada gilirannya memicu spekulasi tentang ke mana kita menuju vis-à-vis situasi di lapangan,” katanya.
Baca Juga: Bakal memanas, Garnisun China bertekad jaga kedaulatan di Hong Kong
Pada 14 Mei, panglima Angkatan Darat India MM Naravane dikutip mengatakan bahwa insiden di perbatasan itu tidak terhubung dan melibatkan perilaku agresif oleh pasukan China dan India.
Komentar ini datang pada hari yang sama dengan pernyataan dari Kementerian Luar Negeri India yang mengatakan kedua belah pihak sangat mementingkan pemeliharaan perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan.
Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan insiden itu sedang dibahas melalui saluran diplomatik.
Baca Juga: Akses internet akan dibatasi, pengguna VPN di Hong Kong melonjak