Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
TOKYO. Jepang tengah bergelut membereskan wilayah yang terdampak gempa dan tsunami. Kecelakaan sumber energi nuklir yang terjadi 11 Maret akibat gempa merupakan kecelakaan reaktor nuklir terburuk setelah 33 tahun.
Tingkat Radiasi menyebar hingga di sekitar stasiun Tokyo Electric Power Co di Fukushima, 135 mil sebelah utara ibukota. Risiko kerusakan naik setelah sistem pendingin pada reaktor gagal. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan ledakan lanjutan. Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan, kinerja suhu pendingin pada reaktor ketiga turun drastis dan ditakutkan bisa menimbulkan ledakan hidrogen di sana.
Mengutip data kepolisian setempat yang dilaporkan NHK, jumlah korban resmi mencapai 977, dengan 739 lebih hilang dan 1.683 terluka. Lebih dari 350.000 orang tinggal di tempat penampungan darurat.
"Negara kami menghadapi krisis terburuk sejak akhir perang 65 tahun lalu, tapi dengan kerjasama yang baik, Jepang bisa melewati hal ini," kata Perdana Menteri Naoto Kan saat konferensi pers yang disiarkan secara nasional di Tokyo hari ini (13/3).