Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Urus Urusan Anda Sendiri
Meski memiliki pekerjaan dapat memberikan stabilitas, Kiyosaki menyarankan untuk fokus membangun aset Anda daripada bekerja semata-mata untuk memperkaya orang lain.
Ini tidak berarti harus segera berhenti dari pekerjaan Anda. Sebaliknya, ini tentang mengembangkan bisnis sampingan atau investasi di samping pekerjaan tetap.
Misalnya saja dengan memulai bisnis daring, berinvestasi di bidang real estat, atau menciptakan kekayaan intelektual.
Kuncinya adalah mulai membangun aset yang Anda miliki dan kendalikan, secara bertahap mengurangi ketergantungan Anda pada satu sumber pendapatan.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Prediksi Harga Emas Tembus US$27.500, Seberapa Realistis?
4. Pahami Perbedaan Antara Aset dan Kewajiban
Definisi Kiyosaki tentang aset dan kewajiban berbeda dari akuntansi tradisional. Ia mendefinisikan aset sebagai hal yang menghasilkan uang di kantong Anda, sementara kewajiban mengeluarkan uang.
"Orang kaya memperoleh aset. Orang miskin dan kelas menengah memperoleh kewajiban yang mereka anggap sebagai aset," ungkapnya.
Perspektif ini dapat mengubah pendekatan Anda terhadap keuangan pribadi secara radikal. Mobil, misalnya, sering dianggap sebagai aset dalam pemikiran tradisional.
Namun, dengan biaya dan depresiasi yang terus-menerus, mobil merupakan kewajiban dalam pandangan Kiyosaki.
Di sisi lain, properti sewaan yang menghasilkan pendapatan bulanan akan dianggap sebagai aset.
Dengan berfokus pada perolehan aset aktual, Anda dapat membangun kekayaan dengan lebih efektif.
Baca Juga: Baby Boomer, Robert Kiyosaki Sebut 5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Market Anjlok