Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Beijing malah mengemukakan teori bahwa virus itu lolos dari laboratorium di pangkalan Fort Detrick Angkatan Darat AS di Maryland pada 2019.
"Wajar jika AS bersikeras bahwa ini adalah hipotesis yang valid, mereka harus melakukan giliran mereka dan mengundang penyelidikan ke laboratorium mereka," kata Fu.
Fu mengatakan China tidak terlibat dalam kampanye disinformasi.
Pada hari Rabu, kedutaan besar China di Washington memposting seruan untuk penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia di Fort Detrick dan di University of North Carolina di situs resminya setelah mengatakan media AS telah menolak kiriman editorialnya.
Dan pada hari Selasa, utusan China untuk PBB meminta kepala WHO untuk menyelidiki laboratorium AS.
Baca Juga: WHO: Politik sama sekali tidak memiliki tempat dalam penelusuran asal-usul COVID-19
Sebuah tim gabungan WHO-China mengunjungi Institut Virologi Wuhan tetapi Amerika Serikat mengatakan mereka khawatir tentang akses yang diberikan untuk penyelidikan.
"Hari-hari awal pandemi tidak dapat disangkal terjadi di China, namun China terus mengaburkan dan menolak akses yang diperlukan komunitas internasional," kata seorang pejabat senior pemerintah AS, menambahkan bahwa jika pandemi di masa depan berasal dari Amerika Serikat, itu akan menuntut evaluasi yang "cepat dan transparan".
"Jika ada alasan yang masuk akal dan kredibel secara teknis untuk penyelidikan AS, tentu saja kami akan mendukungnya. Tapi tidak ada," kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim.