kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.534   -79,00   -0,48%
  • IDX 6.951   52,84   0,77%
  • KOMPAS100 1.008   7,42   0,74%
  • LQ45 780   5,45   0,70%
  • ISSI 222   2,05   0,93%
  • IDX30 403   2,21   0,55%
  • IDXHIDIV20 476   1,29   0,27%
  • IDX80 114   0,79   0,70%
  • IDXV30 116   0,62   0,54%
  • IDXQ30 131   -0,06   -0,05%

Kemiskinan Ancam Perekonomian Afrika


Senin, 11 Mei 2009 / 13:24 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SENEGA. Krisis finansial global menggerus keuntungan dari reformasi pertumbuhan ekonomi Afrika. Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan African Development Bank dalam laporan bersamanya, hal itu akan menyebabkan banyak dari negara-negara Afrika akan kembali ke level kemiskinan.

Menurut Louis Kasekende, Chief Economist African Development Bank, pendapatan per kapita di Afrika juga diramal akan mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak 1994 pada tahun ini. Sebagai perbandingan, pertumbuhan pendapatan rata-rata antara tahun 2001 dan 2007 mencapai 3,3%.

Resesi global sudah memangkas permintaan komoditas dari kawasan ini. Hal inilah yang kemudian memangkas pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara seperti Angola dan Zambia. Menurut OECD dan African Development Bank, kondisi tersebut akan mengancam reformasi ekonomi yang tengah dilakukan oleh negara-negara Afrika seperti memangkas defisit anggaran dan upaya penurunan tingkat inflasi.

“Krisis finansial sudah menggerus akumulasi keuntungan selama dilakukannya reformasi perekonomian di Afrika,” jelas OECD dan African Development Bank. Dalam laporannya, kedua organisasi memproyeksikan tingkat pertumbuhan di Afrika akan mencapai 2,8%. “Banyak negara yang akan kembali ke tingkat kemiskinan,” tulis OECD.

Dijelaskan pula, hanya segelintir negara yang mampu mencapai target Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu memangkas jumlah warga yang biaya hidupnya hanya sebesar US$ 1 atau bahkan kurang dalam sehari hingga 50% pada 2015 mendatang.

Menurut Kasekende, perekonomian Afrika kemungkinan akan tumbuh sebesar 2,3%. Angka tersebut turun dari prediksi bulan Februari yang dipatok 2,8%. Jika ingin mencapai pertumbuhan seperti sebelum terjadinya krisis, kawasan ini membutuhkan dana sebesar US$ 50 miliar dan US$ 56 miliar untuk mendanai kesenjangan investasi tahun ini.

“Perekonomian Afrika terpukul akibat krisis. Dan ini merupakan pukulan yang paling hebat,” jelas OECD.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×