kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Impor Melonjak, Defisit Perdagangan AS Melebar pada Maret 2025


Selasa, 06 Mei 2025 / 20:01 WIB
Impor Melonjak, Defisit Perdagangan AS Melebar pada Maret 2025
ILUSTRASI. Defisit perdagangan AS melebar ke rekor tertinggi pada bulan Maret karena bisnis meningkatkan impor barang sebelum tarif. REUTERS/Mike Segar


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Defisit perdagangan AS melebar ke rekor tertinggi pada bulan Maret karena bisnis meningkatkan impor barang sebelum tarif. Kondisi ini menyeret produk domestik bruto ke area negatif pada kuartal pertama, dan menjadi pertama kalinya dalam tiga tahun.

Mengutip Reuters, Selasa (6/5), Biro Analisis Ekonomi (BEA) Departemen Perdagangan mengungkapkan, defisit perdagangan melonjak 14,0% ke rekor US$ 140,5 miliar dari US$ 123,2 miliar yang direvisi pada bulan Februari, 

Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan defisit perdagangan meningkat menjadi US$ 137,0 miliar dari US$ 122,7 miliar yang dilaporkan sebelumnya pada bulan Februari.

Baca Juga: Defisit Perdagangan Barang AS Makin Melebar, Ekonomi AS Kian Tertekan

Tarif besar-besaran Presiden Donald Trump, termasuk menaikkan bea masuk atas impor China hingga 145%, memicu serbuan bisnis untuk mendatangkan barang dagangan guna menghindari biaya yang lebih tinggi.

Sementara tarif timbal balik dengan sebagian besar mitra dagang Amerika Serikat ditangguhkan selama 90 hari, bea masuk atas barang-barang China mulai berlaku pada awal April, yang memicu perang dagang dengan Beijing.

Impor melonjak 4,4% ke level tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 419,0 miliar pada bulan Maret. Impor barang melonjak 5,4% ke rekor US$ 346,8 miliar. 
Sedangkan ekspor naik 0,2% menjadi US$ 278,5 miliar, yang juga merupakan rekor tertinggi. Ekspor barang meningkat 0,7% menjadi US$ 183,2 miliar.

Pekan lalu, pemerintah melaporkan bahwa defisit perdagangan memangkas sekitar 4,83 poin persentase dari PDB pada kuartal terakhir, yang mengakibatkan ekonomi berkontraksi 0,3% secara tahunan, penurunan pertama sejak kuartal pertama tahun 2022.

Baca Juga: Defisit Neraca Migas Belasan Tahun, Pemerintah Berencana Tambah Impor dari AS

Para ekonom memperkirakan banjir impor akan surut pada bulan Mei, yang dapat membantu PDB untuk bangkit kembali pada kuartal kedua.

Namun, mereka memperingatkan bahwa peningkatan dari subsidi impor dapat diimbangi oleh penurunan ekspor karena negara-negara lain memboikot barang dan perjalanan Amerika. 

Terjadi penurunan jumlah pengunjung ke AS, terutama dari Kanada, sebagai protes atas tarif yang menghukum serta tindakan keras imigrasi dan renungan Trump tentang pencaplokan Kanada dan Greenland.

Selanjutnya: Jurus Sejumlah BPD Dalam Menangkal Serangan Siber dan Melindungi Data Nasabah

Menarik Dibaca: 4 Varian Micellar Water Wardah Sesuai Jenis Kulit untuk Hapus Makeup dan Kotoran



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×