kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.653   -37,00   -0,22%
  • IDX 8.544   -57,66   -0,67%
  • KOMPAS100 1.180   -12,55   -1,05%
  • LQ45 853   -11,38   -1,32%
  • ISSI 302   -1,39   -0,46%
  • IDX30 440   -6,16   -1,38%
  • IDXHIDIV20 508   -7,78   -1,51%
  • IDX80 133   -1,64   -1,22%
  • IDXV30 137   -1,42   -1,03%
  • IDXQ30 140   -2,40   -1,68%

Kena Serangan Siber, Asahi Targetkan Beroperasi Normal Februari


Kamis, 27 November 2025 / 14:49 WIB
Kena Serangan Siber, Asahi Targetkan Beroperasi Normal Februari
ILUSTRASI. Minum alkohol


Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Asahi Group menargetkan akan mulai beroperasi normal penuh operasi logistik pada Februari. Serangan siber ini akhir September akan memaksa menghentikan berbagai layanan. Namun, tidak semua produk diperkirakan dapat kembali dikirim pada waktu tersebut.

Produsen minuman terkenal asal Jepang itu  dikenal melalui bir andalannya, Super Dry tersebut mengungkapkan bahwa data pribadi sekitar 1,52 juta pelanggan kemungkinan telah bocor dalam insiden 29 September tersebut. Selain itu, informasi mengenai 114.000 kontak serta 275.000 karyawan aktif, mantan karyawan, dan anggota keluarga merekajuga berpotensi terekspos, meski hingga kini belum ditemukan ada data yang muncul di internet.

Serangan tersebut menyebabkan gangguan besar pada pemrosesan pesanan, pengiriman, dan pusat panggilan, menjadikan Asahi salah satu perusahaan terbaru yang menjadi target para peretas di seluruh dunia. Sebelumnya, Jaguar Land Rover sempat menutup pabriknya, sementara Marks and Spencer harus menghentikan layanan pesanan online akibat insiden serupa tahun ini.

Baca Juga: WHO: Industri Tembakau, Alkohol, Makanan Olahan Halangi Kebijakan Kesehatan

Asahi juga terpaksa menunda rilis laporan keuangan tahun penuhnya hingga lebih dari 50 hari setelah penutupan tahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2025. Laporan keuangan kuartal ketiga yang seharusnya diumumkan pada 12 November juga ditunda lebih dari 45 hari setelah akhir kuartal yang berakhir 31 Oktober.

"Kami tidak dapat menghindari potensi penurunan kinerja, tetapi rencana manajemen jangka menengah dan panjang kami tetap tidak berubah,” kata CEO Atsushi Katsuki dikutip Reuters. 

Gangguan tersebut membuat restoran, bar, dan toko di Jepang kekurangan stok minuman Asahi. Produksi di enam pabrik domestik berhasil dimulai kembali dalam minggu setelah serangan. Namun, penjualan Oktober di tiga unit bisnis utama yang berfokus pada pasar domestik turun antara 10% hingga 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kelompok ransomware Qilin pada 9 Oktober mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Katsuki menegaskan bahwa Asahi tidak membayar uang tebusan apa pun.

Selanjutnya: Ingin Tambah Jumlah Tentara, Macron akan Kembali Hidupkan Wajib Militer di Prancis

Menarik Dibaca: CICIL Buka Akses Pendanaan UMKM, Begini Proses Pengajuannya




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×