kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Kenapa China vs India rebutan Lembah Galwan yang kering dan tidak ada tumbuhan?


Sabtu, 20 Juni 2020 / 05:43 WIB
Kenapa China vs India rebutan Lembah Galwan yang kering dan tidak ada tumbuhan?
ILUSTRASI. A satellite image taken over Galwan Valley in Ladakh, India, parts of which are contested with China, June 16, 2020, in this handout obtained from Planet Labs Inc. Picture taken June 16, 2020. Mandatory credit PLANET LABS INC/via REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Bentrokan antara tentara India vs China pada Senin (15/06) malam mengakibatkan sedikitnya 20 tentara India tewas dan meningkatkan ketegangan kedua negara.

Kedua pihak telah menggelar aksi protes terkait bentrokan di wilayah perbatasan Himalaya yang disengketakan tersebut. China belum merilis angka kematian dalam bentrokan vs India tersebut. Laporan-laporan di media India, yang belum dikonfirmasi, mengatakan sedikitnya 40 pasukan China tewas.

Beberapa prajurit India diyakini hilang. Pada hari Rabu (17/06), Beijing mengutip pernyataan militer bahwa China "berdaulat atas wilayah Lembah Galwan".

Lembah Sungai Galwan merupakan daerah dataran tinggi dengan iklim yang keras. Lembah Sungai Galwan terletak di sepanjang sektor barat Line of Actual Control (LAC) wilayah kekuasaan India dan dekat dengan Aksai Chin. Meski diklaim oleh India, wilayah yang menjadi sengketa tersebut dikendalikan oleh Cina.

Laporan-laporan media mengatakan bahwa pasukan India dan China bentrok di punggung bukit setinggi hampir 4,3 kilometer di sepanjang medan yang curam. Beberapa prajurit bahkan jatuh ke Sungai Galwan yang mengalir deras dalam suhu di bawah nol.

Pada Selasa (16/06) malam, tentara India mengkonfirmasi bahwa 17 dari mereka yang tewas "terluka parah saat bertugas di lokasi pertikaian dan terpapar pada suhu di bawah nol di dataran tinggi".

Diperkirakan beberapa tentara meninggal karena luka-luka mereka, tidak mampu bertahan dalam suhu dingin selama satu malam. Ladakh, wilayah dengan bukit-bukit yang puncaknya tertutup salju dan lembah-lembah kering, adalah dataran tertinggi di India, 3.000 m (9.800 kaki) di atas permukaan laut.

Tempat ini adalah gurun dingin dengan suhu mencapai -20C pada musim dingin. Jarang ditemukan tumbuh-tumbuhan di tanahnya yang longgar dan berpasir, kecuali di sepanjang aliran sungai dan lahan basah, serta di beberapa lereng tinggi dan lahan irigasi.

Penyebab utama kematian pada ketinggian dan suhu yang ditemukan di Ladakh adalah radang dingin (frostbite), kondisi yang disebut edema paru di ketinggian (high-altitude pulmonary oedema) yang terjadi orang dari dataran rendah naik dengan cepat ke ketinggian lebih dari 2.500 m, dan kondisi medis lain yang disebut edema serebral di ketinggian (high-altitude cerebral oedema), yaitu pembengkakan otak dengan cairan karena efek fisiologis dari perjalanan ke tempat yang tinggi.

Pengamat militer mengatakan bahwa wilayah yang tidak ramah ini secara tradisional merupakan wilayah damai LAC. Jadi apa yang menyebabkan bentrokan pada hari Selasa, yang pertama di lembah Ladakh sejak 1962 ketika India dikalahkan China dalam satu-satunya perang mereka?

"Wilayah Galwan sekarang telah menjadi titik panas karena di situlah LAC paling dekat dengan jalan baru yang dibangun India di sepanjang daerah paling terpencil dan rentan di sepanjang LAC di Ladakh," kata Ajai Shukla, seorang pengamat militer India yang merupakan mantan kolonel di tentara, kepada BBC pada bulan Mei.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×