kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kendala vaksin corona Pfizer: Picu reaksi alergi dan penyimpanan terlalu dingin


Kamis, 17 Desember 2020 / 19:35 WIB
Kendala vaksin corona Pfizer: Picu reaksi alergi dan penyimpanan terlalu dingin
ILUSTRASI. Vaksinasi Covid-19 di AS telah dimulai pada Senin (14/12), setelah vaksin corona buatan Pfizer mendapat izin penggunaan darurat.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

Ugur Sahin, Kepala Eksekutif  BioNTech mengatakan kepada Reuters pekan lalu, target produksi awal Pfizer sebesar 100 juta dosis dikurangi setengahnya awal tahun ini sebagian karena masalah dengan pasokan bahan mentah. Dia mengatakan, masalah itu telah diselesaikan dan produksi telah dimulai dalam skala besar.

Para pejabat mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka berencana mengalokasikan 2 juta dosis vaksin Pfizer minggu depan dan 5,9 juta dosis dari Moderna Inc dengan asumsi telah menerima otorisasi peraturan. Vaksin Moderna kemungkinan akan disahkan secepatnya pada hari Jumat.

Jenis-jenis vaksin Covid-19 dan keuanggulannya

Sejumlah perusahaan farmasi telah membuat langkah besar dalam perlombaaan global memproduksi vaksin. Selain kongsi AS-Jerman dengan produksi vaksin Pfizer-BioNTech, di barat ada vaksin Moderna dan Astrazeneca yang dikembangkan cukup cepat.  Dari China ada dua vaksin yang melaju cepat dan sudah meramah ke luar negeri yakni Sinovac dan Sinopharm. Sedangkan  Rusia mengembangkan Gamaleya.

Vaksin yang dikembangkan Sinovac merupakan jenis CoronaVac yakni vaksin yang tidak aktif. Cara kerjanya menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa risiko respons penyakit yang serius.

Sementara vaksin Moderna dan Pfizer merupakan jenis vaksin mRNA dimana cara kerjanya bagian dari kode genetik virus corona disuntikkan ke dalam tubuh, memicu tubuh untuk mulai membuat protein virus, tetapi tidak seluruh virus, yang cukup untuk melatih sistem kekebalan untuk menyerang.

Associate Prof Luo Dahai dari Nanyang Technological University mengatakan, CoronaVac adalah metode vaksin yang lebih tradisional yang berhasil digunakan di banyak vaksin terkenal. "Sedangkan mRNA adalah jenis vaksin baru, belum ada contoh yang berhasil digunakan dalam populasi," katanya dikutip BBC.

Salah satu keunggulan utama Sinovac adalah dapat disimpan di lemari es standar pada suhu 2-8 derajat Celcius, sama seperti AstraZeneca.

Sementara, vaksin Moderna perlu disimpan pada suhu -20C dan vaksin Pfizer pada -70C. Ini berarti vaksin Sinovac dan Oxford-AstraZeneca jauh lebih berguna bagi negara berkembang yang mungkin tidak dapat menyimpan vaksin dalam jumlah besar pada suhu rendah.

Selanjutnya: Presiden AS terpilih Joe Biden akan mendapat vaksin corona minggu depan




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×