kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kesepakatan dagang terbesar dunia akan tercipta di 2020, Amerika tak diajak


Selasa, 12 November 2019 / 15:47 WIB
Kesepakatan dagang terbesar dunia akan tercipta di 2020, Amerika tak diajak
Presiden Joko Widodo memimpin Delegasi RI dalam Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ke-3 di Bangkok, Thailand, Senin (4 Nov). Sebagai Negara Koordinator, Indonesia menggarisbawahi upaya dan kerja ke


Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Para pendukung RCEP mengatakan bahwa hal yang sama penting adalah membiarkan perusahaan mengekspor produk yang sama di mana saja di dalam blok tanpa harus memenuhi persyaratan terpisah dan mengisi dokumen terpisah untuk masing-masing negara.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping: Saatnya meruntuhkan tembok proteksionisme

"Untuk produsen barang, ini sangat besar," kata Deborah Elms dari Asian Trade Center kepada Reuters.

“Apa yang tidak kita miliki sekarang adalah banyak perdagangan Asia ditujukan untuk pasar akhir di Asia. Ini yang akan mengatur hal tersebut."

RCEP akan memberikan insentif bagi perusahaan untuk membangun rantai pasokan di wilayah ini bahkan jika mereka mengekspor ke luar.

Perjanjian tersebut juga menyentuh layanan dan melindungi kekayaan intelektual.

Apa yang tidak dilakukan RCEP?

RCEP tidak dipandang sebagai perjanjian perdagangan "berkualitas tinggi" seperti Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), di antara 11 negara Asia-Pasifik, karena tidak mencakup atau mengharmonisasikan sebanyak mungkin kesepakatan.

Baca Juga: Ini lima prioritas perjanjian dagang yang dikejar Indonesia tahun 2020




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×