Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kesepakatan perdagangan Amerika Serikat-China pada Rabu (15/1) menggembar-gemborkan kemenangan baru bagi perusahaan-perusahaan AS yang ingin mengakses pasar keuangan China senilai US$ 40 triliun, tetapi banyak perubahan itu sudah berjalan bahkan sebelum perang dagang dimulai.
Mengutip Reuters, kesepakatan yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump pada upacara di Gedung Putih yang dihadiri oleh para pemimpin bisnis, menjanjikan peningkatan akses layanan keuangan China untuk perbankan, asuransi, manajemen aset, pembayaran dan pengelolaan dana.
Baca Juga: Keamanan siber masuk kesepakatan dagang AS-China fase dua
Ini bertujuan untuk mengatasi sejumlah keluhan lama AS terkait hambatan investasi untuk sektor keuangan China, termasuk pembatasan kepemilikan ekuitas asing, persyaratan peraturan yang diskriminatif, dan proses perizinan yang tidak jelas.
China, yang telah berjanji selama bertahun-tahun untuk membuka sektor jasa keuangannya untuk lebih banyak kompetisi asing, sebelumnya mengatakan kesepakatan itu akan meningkatkan impor jasa keuangan AS.
Tetapi bagi pengamat China, janji penting yang dibuat di sektor jasa keuangan yang ramping dari kesepakatan untuk menghapus batas ekuitas asing pada perusahaan yang beroperasi di sekuritas, fund manajer, sektor berjangka dan asuransi China pada 1 April akan terasa dekat.
Juli lalu, Perdana Menteri China Li Keqiang mengumumkan China akan mempercepat satu tahun rencana untuk mengizinkan kepemilikan asing 100% di sektor keuangan.
Bulan ini, seluruh batasan kepemilikan asing di perusahaan berjangka dibatalkan, sementara China mengatakan tahun lalu bahwa mereka akan melakukan hal yang sama untuk reksadana pada April 2020.
Kesepakatan itu dapat dipercepat hingga sembilan bulan sebelum batas waktu Desember 2020 sebelumnya untuk menghilangkan batas kepemilikan asing pada perusahaan sekuritas, yang meliputi perbankan investasi, penjamin emisi dan operasi perantara.
Baca Juga: Trump siap menandatangan si Monster Besar yang Cantik dengan China
Saat ini bank investasi asing dapat memiliki hingga 51% saham dalam usaha patungan sekuritas China.
Pembatasan 51% kepemilikan asing dalam usaha patungan asuransi jiwa juga dihapus bulan ini, meski kesepakatan hari Rabu (15/1) berpotensi memperluas jenis perusahaan asuransi yang dapat mendirikan perusahaan yang sepenuhnya dimiliki di pasar.
Demikian juga, janji China pada Rabu untuk membuka sistem pembayarannya kepada perusahaan-perusahaan AS setelah bank sentral China awal bulan ini mengatakan telah menerima aplikasi dari unit American Express Ci tentang dimulainya operasi di China.
Ken Bentsen, CEO Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Keuangan yang mengkritik China di masa lalu karena gagal memenuhi janji sebelumnya untuk menyamakan kedudukan, menyatakan dengan hati-hati pada kesepakatan Rabu.
"Kami akan mencermati perjanjian ini termasuk apa artinya secara spesifik bagi anggota kami dalam hal implementasi dan penegakannya," katanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.