kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.754   23,00   0,14%
  • IDX 8.394   5,44   0,06%
  • KOMPAS100 1.162   -0,62   -0,05%
  • LQ45 845   -1,76   -0,21%
  • ISSI 293   1,19   0,41%
  • IDX30 444   -1,83   -0,41%
  • IDXHIDIV20 511   -2,98   -0,58%
  • IDX80 131   -0,14   -0,10%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 140   -0,70   -0,49%

Ketegangan AS–Inggris Meningkat Gara-gara Reaktor Nuklir Wales, Ada Apa?


Kamis, 13 November 2025 / 08:16 WIB
Ketegangan AS–Inggris Meningkat Gara-gara Reaktor Nuklir Wales, Ada Apa?
ILUSTRASI. Amerika Serikat melontarkan kritik keras terhadap kebijakan energi nuklir Inggris. Mandatory Credit: Grace Hollars-USA TODAY Sports 


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat melontarkan kritik keras terhadap kebijakan energi nuklir Inggris, sehari sebelum pemerintah Inggris dijadwalkan mengumumkan lokasi reaktor modular kecil (SMR) pertamanya di Wylfa, Anglesey, wilayah di Wales Utara yang sebelumnya menjadi lokasi PLTN yang ditutup pada 2015.

Mengutip Reuters, Washington sebelumnya mendorong London agar membangun proyek nuklir skala besar, bukan SMR. Namun, Duta Besar AS untuk Inggris, Warren Stephens, pada Rabu (12/11/2025) menyampaikan kekecewaannya yang jarang terjadi dalam hubungan kedua negara.

“Kami sangat kecewa dengan keputusan ini, apalagi karena ada opsi lain yang lebih murah, lebih cepat, dan sudah mendapat persetujuan untuk menyediakan energi bersih dan aman di lokasi yang sama,” kata Stephens. 

Ia menambahkan, Inggris seharusnya menjadi sekutu terkuat AS, namun “biaya energi yang tinggi menjadi penghalang bagi hal itu.”

Stephens menegaskan bahwa jika Inggris ingin segera membangun proyek energi besar dan menurunkan harga listrik, maka seharusnya memilih “jalur berbeda” — yakni proyek nuklir berskala besar.

Baca Juga: Moskow Siap Bahas Tuduhan Uji Nuklir Rahasia dengan Washington

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, sebelumnya menyebut hubungan dekatnya dengan Presiden AS Donald Trump telah membantu berbagai kerja sama, mulai dari perundingan tarif dagang hingga isu perang di Ukraina dan Timur Tengah.

Namun, Trump sendiri sudah lama mengkritik kebijakan energi Inggris. Ia menilai target net-zero 2050 terlalu ambisius, dan menyarankan agar pemerintah Inggris kembali mengeksplorasi minyak di Laut Utara serta mengurangi ketergantungan pada energi angin.

Tonton: Amerika Kembali Menerima Udang Indonesia, 200 Kontainer Siap Diekspor

Kesimpulan:

Kritik tajam dari Duta Besar AS menandai ketegangan baru dalam hubungan energi antara Washington dan London. Sementara Inggris ingin mengembangkan reaktor modular kecil sebagai solusi jangka panjang menuju energi bersih, AS menilai langkah itu terlalu lambat dan tidak efisien dibanding proyek nuklir besar. 

Selanjutnya: DPR AS Setujui RUU Akhiri Shutdown, Trump Dijadwalkan Teken Rabu Malam

Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBaS di Pegadaian Kamis (13/11/2025) Kompak Naik




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×