kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 9 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Kevin Plank: Siap menyalip Nike dan Adidas (2)


Selasa, 14 Februari 2012 / 08:03 WIB
ILUSTRASI. Ranking kecepatan internet di Indonesia versi Netflix bulan Januari 2021


Sumber: Harian KONTAN, 20 Januari 2012 | Editor: Catur Ari

Nama Kevin Plank mulai diperhitungkan sebagai pengusaha sukses, setelah dirinya berhasil dalam bisnis ritel pakaian olahraga. Ia membangun Under Armour mulai tahun 1996 di basement rumah petak neneknya. Hingga kini, Under Armour telah menjadi salah satu merek pakaian olahraga yang mendunia. Meski terbilang pemain baru, Plank siap menyalip dominasi Nike dan Adidas. Terbukti, Under Armour mencatat laba bersih US$ 46 juta pada kuartal III-2011.

Berbeda dengan teman-teman sejawatnya di tim football yang memutuskan menjadi atlet profesional, Kevin Plank memutuskan mengakhiri karier sepakbolanya setelah lulus dari Universitas Maryland.

Jalur usaha pakaian olahraga berbahan lycra sudah tersirat dalam pikiran Plank. Dia menghabiskan tahun terakhir sebelum kelulusannya dengan mengunjungi beberapa tukang jahit di Washington untuk membuat prototype pakaian olahraga yang tidak menyerap keringat dan air.

Jenis pakaian inilah yang mengantarkan Plank menjadi salah satu orang terkaya di Amerika. Seperti dikutip dari CNNMoney, Bermodalkan dana sebesar US$ 40.000 yang berasal dari hasil kerja serabutan semasa kuliah dan pinjaman kartu kredit per Mei 1996, Plank resmi mendirikan Under Armour Athletic Apparel.

Plank tidak sendirian. Bersama teman kuliahnya Fulks Kip, mereka membuka kantor di basement rumah petak neneknya di Georgetown, Washington D.C. Saat itu, Plank baru berusia 23 tahun.

Pada tahap awal dalam menjajakan produk, Plank mengirimkan sampel pakaian ke teman-teman kuliah yang telah menjadi atlet football profesional.

Selain itu, ia mulai memasarkan produk Under Armour ke tim-tim olahraga kampus di seantero negeri, dan membawa-bawa produk sampel di bagasi mobilnya.

Pada bulan-bulan awal, Plank merasa desain pakaian tidak diminati. "Aku selalu duduk di samping telepon, namun sepanjang hari tak satu pun telepon yang masuk untuk melakukan pemesanan," kenangnya, dalam wawancara surat kabar The New York Times.

Namun, bisnisnya mulai terlihat menjanjikan, ketika Georgia Tech menjadi pelanggan pertamanya kemudian menyusul Arizona State University. Saat itu, sang kawan, Ryan Wood menjadi andalan tim tersebut. Dalam tahun pertama, Under Armour berhasil menjual 500 potong pakaian.

Pada tahun kedua, Under Armour meluncurkan beberapa lini apparel baru, sesuai kebutuhan spesifik. Di antaranya, ada Cold Gear yang didesain untuk musim dingin, Allseason Gear (untuk segala musim) dan Street Gear (topi dan pengikat pergelangan tangan).

Dia juga mengembangkan produk-produk yang kemudian dikategorikan sebagai performance apparel, yang khususnya dipakai para atlet serius.

Tak lama kemudian para atlet pun mulai keranjingan dengan produk performance apparel. Sejumlah tim sepak bola kampus dan profesional juga menggunakan dagangan Under Armour.

Hingga akhir tahun 1997, sebanyak 7.500 potong produk buatan Under Armour terserap pasar. Tahun lompatan Under Armour adalah di tahun 1998. Pada tahun itu, Under Armour resmi menjadi pemasok performance apparel untuk tim NFL ke Eropa. Di musim panas, pabriknya pindah ke gedung dengan luas lima hektare.

Sukses Under Armour, khususnya di segmen performance apparel, mengakibatkan prosusen raksasa pakaian olah raga rela meniru-niru langkahnya, bahkan membuat produk yang hampir mirip.

Situs fundinguniverse mengatakan, Reebok International membuat produk sejenis dengan nama Play Dry, dan Nike Inc. meluncurkan Pro Compression.

Namun, analis meyakini, di segmen ini, Under Armour masih menjadi raja. Diperkirakan pada 2005 omzet di segmen ini saja mencapai US$ 200 juta.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih Under Armour kuartal III tahun lalu mencapai US$ 46 juta. Naik 31% dibanding setahun sebelumnya.

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×