Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sebuah distrik di Beijing melarang pariwisata pada Sabtu (13/6) pasca sekelompok infeksi virus corona baru yang berpusat di sekitar pasar grosir besar memicu kekhawatiran gelombang baru Covid-19.
Mengutip Reuters, Sabtu (13/6), kekhawatiran muncul dari gelombang kedua pandemi yang telah menginfeksi lebih dari 7,66 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 420.000 orang, bahkan di banyak negara yang tampaknya telah berhasil menghentikan penyebarannya.
Virus corona pertama kali dilaporkan di pasar seafood di Wuhan, ibukota provinsi Hubei, China tengah pada Desember.
Baca Juga: Kasus corona naik, Beijing tutup pasar grosir dan tunda buka sekolah
Chu Junwei, seorang pejabat distrik Fengtai di barat daya Beijing dalam pengarahan Sabtu (13/6) mengatakan distrik itu dalam mode masa darurat perang.
Menurut Chu, hasil swap tenggorokan 45 orang dari 517 orang yang diuji di pasar grosir di distrik Xinfadi menunjukkan positif virus corona meski tak satupun dari mereka menunjukkan gejala Covid-19.
Seorang juru bicara kota mengatakan bahwa enam pasien Covid-19 yang dikonfirmasi di Beijing pada hari Jumat telah mengunjungi pasar Xinfadi. Ia mengatakan, Beijing akan menangguhkan acara olahraga dan pariwisata antar provinsi segera berlaku.
Satu orang di pasar pertanian di distrik Haidian barat laut kota itu juga dinyatakan positif terkena virus corona yang menyebabkan Covid-19 tanpa menunjukkan gejala, kata Chu.
Sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus, distrik Fengtai mengatakan telah mengunci 11 lingkungan di sekitar pasar.
Pihak berwenang menutup pasar Xinfadi pada jam 3 pagi pada hari Sabtu waktu setempat, setelah dua pria yang bekerja di sebuah pusat penelitian daging yang baru-baru ini mengunjungi pasar dilaporkan terinfeksi corona pada Jumat. Tidak segera jelas bagaimana para pria itu terinfeksi.
"Penilaian awal menunjukkan bahwa kasus-kasus ini mungkin berhubungan dengan lingkungan yang terkontaminasi di pasar, atau terinfeksi setelah kontak dengan orang yang terinfeksi. Kami tidak dapat mengesampingkan kasus-kasus berikutnya di masa depan," kata Pang Xinghuo, seorang pejabat di Beijing. Center for Disease Control seperti dikutip Reuters.
Pihak berwenang Beijing sebelumnya menghentikan perdagangan daging sapi dan kambing di pasar Xinfadi, di samping penutupan di pasar grosir lainnya di sekitar kota.
Baca Juga: Kian panas, China kirim pesawat militer ke Selat Taiwan usai Taiwan uji coba rudal
Merefleksikan kekhawatiran atas risiko penyebaran virus lebih lanjut, supermarket besar di Beijing mengeluarkan salmon dari raknya semalaman setelah virus yang menyebabkan Covid-19 ditemukan di papan potong yang digunakan untuk impor salmon di pasar, menurut laporan harian milik pemerintah Beijing Youth Daily.
Pihak berwenang Beijing mengatakan lebih dari 10.000 orang di pasar akan melakukan tes asam nukleat untuk mendeteksi infeksi virus corona.
Pemerintah kota juga mengatakan telah membatalkan rencana untuk membuka kembali sekolah pada hari Senin untuk siswa di kelas satu hingga tiga karena kasus baru.
Otoritas kesehatan mengunjungi rumah seorang reporter Reuters di distrik Dongcheng Beijing pada hari Sabtu untuk menanyakan apakah dia telah mengunjungi pasar Xinfadi, yang berjarak 15 km (9 mil).
Mereka mengatakan kunjungan itu adalah bagian dari patroli yang dilakukan Dongcheng.
China melaporkan 11 kasus Covid-19 dan tujuh infeksi virus tanpa gejala pada hari Jumat, menurut otoritas kesehatan nasional pada hari Sabtu. Keenam kasus yang ditransmisikan secara lokal dikonfirmasi di Beijing.
Baca Juga: Beijing desak Twitter menutup akun yang dianggap mengotori China