kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kiamat PC tak menerjang industri game


Rabu, 10 April 2013 / 12:59 WIB
Kiamat PC tak menerjang industri game
ILUSTRASI. Promo Tiket World Superbike 2021 Indonesian Round, Diskon s.d Rp2Juta di Tiket.com


Reporter: Dyah Megasari |

Akibat popularitas perangkat tablet dan smartphone yang makin menanjak, pasar PC (desktop dan laptop) diprediksi bakal makin lesu.

Tapi agaknya kemerosotan industri yang disebut "post-PC era" atau "Kiamat PC" ini tak berlaku untuk industri game komputer.

Seperti dilaporkan oleh analis David Cole dari lembaga riset industri hiburan dan video game DFC Intelligence, pasaran game PC tumbuh 8% tahun 2012 lalu hingga mencapai nilai US$ 20 miliar.

Sepertiga nilai itu (US$ 6,8 miliar) disumbang oleh China, negara yang memiliki angka pertumbuhan pasar game PC tertinggi di dunia sebesar 9%. Penduduk di Negeri Tirai Bambu ini konon memang lebih mudah mengakses PC dibanding konsol game.

"Biarpun media terfokus pada game pada perangkat mobile dan jejaring sosial, nyatanya sekarang sudah ada 1 miliar pemain game PC di seluruh dunia dan angka tersebut akan terus tumbuh seiring dengan semakin banyaknya PC yang tersambung ke internet," ujar Cole seperti dikutip oleh PCWorld.

Pasar PC lainnya juga menunjukkan pertumbuhan, seperti wilayah Korea Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman.

Bergeser ke mobile

Direktur eksekutif PC Gaming Alliance Erik Noreke mengamati bahwa industri video game tengah mengalami pergeseran ke arah mobile.

"Kinerja PC portabel generasi terbaru untuk pertama kalinya memungkinkan gamer untuk bermain dalam perjalanan. Mereka tak lagi terbatas di lingkungan rumah saja," ujar Noreke.

Menurutnya bahwa PC desktop tak lagi menjadi pilihan utama bagi para gamer, seiring dengan semakin banyaknya laptop yang dilengkapi pengolah grafis dan sistem audio high-end.

Scott Steinberg, konsultan industri game dari TechSavvyGlobal.com, berpendapat bahwa PC turut memperoleh manfaat dari popularitas tablet dan smartphone.

"Berkat tren mobile itu, kini muncul laptop yang lebih tipis dan memiliki sejumlah fitur ala tablet seperti touch screen dan konektivitas internet yang selalu tersambung," jelas Steinberg. "Laptop saat ini memang belum secanggih desktop, tapi mereka memberikan kombinasi daya dan performa yang tepat."

Bagaimana dengan konsol game next-gen? Steinberg mengatakan bahwa konsol-konsol canggih seperti Xbox 720 dan PlayStation 4 seharusnya tidak mengurangi audience game PC. "Soalnya, pemain konsol juga bermain game pada PC. (Oik Yusuf/KompasTekno)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×