Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Sementara Menteri Kesehatan Afghanistan Ferozuddin Feroz menyebutkan, satu dari tiga kasus yang dicurigai di Provinsi Herat sudah dites dan hasilnya positif terkena virus corona.
Baca Juga: Khawatir virus corona, Bamboo Airways Vietnam tangguhkan penerbangan ke Korea Selatan
Feroz pun mengumumkan keadaan darurat di provinsi itu yang berbatasan dengan Iran. "Saya meminta orang-orang untuk tinggal di rumah dan membatasi pergerakan," kata Ferozuddin seperti dikutip Channelnewasasia.com.
Dr Sayed Attaullah Sayedzai, Kepala Departemen Pengawasan Penyakit Kementerian Kesehatan Afghanistan, menjelaskan, tiga pasien terduga virus corona di Herat baru-baru ini kembali dari Iran.
Jumlah kematian di Iran, yang mengumumkan dua kasus pertama sekaligus kematian pada Rabu (19/2) pekan lalu, akibat Covid-19 bertambah menjadi 12 orang, dengan sebagian besar terinfeksi di Kota Qom.
Baca Juga: Waduh, Korsel jadi pusat wabah virus corona terbesar di luar China
Wabah virus corona baru di Iran yang sudah menjangkiti lebih dari 40 orang membuat Arab Saudi, Kuwait, Irak, Turki, Afghanistan memberlakukan pembatasan perjalanan dan imigrasi bagi para pelancong dari Iran.
Pekan lalu, Kuwait mengumumkan larangan masuk semua kapal dari Iran serta penerbangan ke dan dari negeri Mullah. Ribuan Muslim Syiah Bahrain dan Kuwait sering melakukan perjalanan ke Iran untuk mengunjungi tempat-tempat suci.
Sedang Irak telah menutup perbatasan Safwan dengan Kuwait untuk para pelancong dan pedagang atas permintaan Kuwait. Wali Kota Safwan mengatakan penutupan itu kepada Reuters pada Senin (24/2) tanpa memberikan alasan.