Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
Melansir Channelnewsasia.com, Perwakilan AS di PBB menepis seruan Beijing tersebut dengan mengatakan, "China ingin mengalihkan perhatian dari upaya menutup-nutupi dan salah urus krisis Covid-19, dan ini adalah contoh lain".
"Amerika Serikat baru-baru ini melakukan pembayaran US$ 726 juta untuk pemeliharaan perdamaian PBB, dan akan membayar sebagian besar kewajibannya pada akhir tahun fiskal," kata Perwakilan AS di PBB.
Total tunggakan pemeliharaan perdamaian AS mencapai US$ 888 juta. Tapi, "Sekitar dua pertiga dari jumlah ini adalah hasil pembayaran dengan tingkat 25% dari 2017 hingga sekarang," ujar Perwakilan AS di PBB.
Baca Juga: Peringatan FBI: Peretas berafiliasi Pemerintah China berusaha curi data vaksin corona
Dalam sebuah laporan pada 11 Mei, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan, "mungkin ada penundaan misi perdamaian yang signifikan menjelang pertengahan tahun, kecuali posisi uang tunai di berbagai misi meningkat secara signifikan".
Pada Kamis (14/5), China menyebutkna, sekitar 50 dari 193 negara anggota termasuk Tiongkok membayar kontribusi mereka sepenuhnya. China ada kontributor terbesar kedua di belakang Amerika Serikat.
Cina membayar sekitar 12% dari biaya operasional PBB dan sebesar 15 persen dari anggaran pemeliharaan perdamaian organisasi itu.