kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.494   2,48   0,03%
  • KOMPAS100 1.160   1,22   0,10%
  • LQ45 919   -0,74   -0,08%
  • ISSI 227   0,98   0,43%
  • IDX30 473   -1,54   -0,33%
  • IDXHIDIV20 570   -2,10   -0,37%
  • IDX80 133   0,15   0,12%
  • IDXV30 141   0,01   0,01%
  • IDXQ30 158   -0,39   -0,25%

Kian mencemaskan, korban tewas akibat virus corona tembus 304 orang


Minggu, 02 Februari 2020 / 08:33 WIB
Kian mencemaskan, korban tewas akibat virus corona tembus 304 orang
ILUSTRASI. Perawatan pasien penderita virus corona di Wuhan, China.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Korban tewas akibat wabah virus corona baru di China bertambah lagi. Kini, korban tewas telah menembus 304 orang, pada akhir Sabtu (1/2), bertambah 45 orang dari hari sebelumnya, demikian laporan CCTV, lembaga penyiaran milik Pemerintah China, Minggu (2/2) yang dikutip Reuters.

CCTV mengutip data jumlah korban tewas akibat virus corona dari Komisi Kesehatan Nasional China.

Semua kasus kematian baru terjadi di provinsi Hubei, pusat penyebaran virus corona seperti flu.

Baca Juga: China menghadapi keterasingan

Di seluruh China, ada 2.590 infeksi baru yang dikonfirmasi pada hari Sabtu, sehingga jumlah total akumulasi sejauh ini menjadi 14.380.

China menghadapi keterasingan yang meningkat di tengah meningkatnya pembatasan perjalanan global dan suspensi penerbangan pada hari Sabtu.
Epidemi telah menyebabkan evakuasi massal warga negara asing ketika maskapai menghentikan penerbangan. Ini juga berisiko memperburuk pelambatan ekonomi China.

Sekitar dua lusin negara dan wilayah lain telah melaporkan lebih dari 130 kasus. Sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke atau sedang berkunjung dari provinsi Hubei tengah China, pusat penyebaran penyakit tersebut.

Semua kematian akibat virus yang dilaporkan terjadi di China sejauh ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pekan ini telah menyatakan wabah itu darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Tetapi WHO mengatakan pembatasan perdagangan dan perjalanan global tidak diperlukan.

Singapura dan Amerika Serikat mengumumkan langkah-langkah pada hari Jumat untuk melarang warga negara asing yang baru-baru ini berada di China memasuki wilayah mereka. Australia mengikutinya pada hari Sabtu.

Militer Rusia akan mulai mengevakuasi warga Rusia dari China pada hari Senin dan Selasa, kantor berita Interfax dan TASS melaporkan.

Baca Juga: Makin banyak negara yang mengevakuasi warganya dari China, ini daftarnya

Jumlah kematian di Hubei akibat wabah telah meningkat menjadi 294 pada akhir 1 Februari. Sebanyak 1.921 kasus terdeteksi di Hubei, menjadikan total di provinsi ini menjadi 9.074.

Ibukota provinsi Hubei di Wuhan, tempat virus itu diduga berasal, melaporkan 32 kematian baru. Sebanyak 224 orang di Wuhan kini telah meninggal karena virus, yang tidak ada vaksin.

Kasus-kasus baru yang dikonfirmasi juga melonjak 276 di Huanggang terdekat pada 1 Februari. Satu kematian dilaporkan di kota itu, sekitar 60 km (37 mil) timur Wuhan.

Baca Juga: Pertama kali ditemukan, kasus virus corona menular sebelum gejalanya muncul

Hubei berada di bawah karantina virtual selama sepekan terakhir, dengan jalan ditutup dan transportasi umum ditutup. Di tempat lain, Cina telah melakukan pembatasan yang semakin besar pada perjalanan dan bisnis.

Provinsi di China memperpanjang perpanjangan liburan Tahun Baru Imlek menjadi sampai 13 Februari dalam upaya untuk menahan wabah.

Tetapi provinsi di China itu tidak sepenuhnya diisolasi. Orang-orang masih bisa meninggalkan Hubei dengan berjalan kaki melewati jembatan yang membentang di sungai Yangtze, memasuki kota Jiujiang di provinsi Jiangxi yang berdekatan.

Lu Yuejin, seorang petani berusia 50 tahun dari sebuah desa di sisi jembatan Hubei, berusaha mendapatkan jalan untuk putrinya yang menderita leukemia pada hari Sabtu.

"Tolong, ambil putriku. Saya tidak perlu melewati ... tolong, biarkan putri saya lewat, "Lu memohon kepada polisi.

Teriakan minta tolongnya hampir tenggelam oleh pengeras suara yang memutar pesan pra-rekaman bahwa penduduk tidak akan diizinkan melewati Jiujiang.

Akhirnya, Lu dan putrinya diizinkan masuk dan ambulans dipanggil untuk menjemput mereka.

Baca Juga: Kata Bill Gates corona mirip virus 100 tahun silam yang membunuh jutaan orang


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×