Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kim Yo-jong juga mengatakan, Korea Utara tidak akan kembali ke proposal sebelumnya untuk menyerahkan kompleks nuklirnya di Yongbyon dengan imbalan bantuan sanksi dari AS.
Korea Utara mengajukan proposal itu pada KTT tahun lalu di Hanoi, tetapi pertemuan itu gagal tanpa kesepakatan karena AS menuntut Korea Utara untuk memberikan lebih banyak fasilitas nuklir.
Pembicaraan nuklir antara AS dan Korea Utara terhenti sejak KTT tanpa kesepakatan di Hanoi tahun lalu antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Kedua belah pihak mengadakan pembicaraan tingkat kerja akhir tahun itu, tetapi tidak ada kemajuan.
Kim Yo-jong memperingatkan bahwa kesepakatan tersebut sepenuhnya tergantung pada AS. "AS akan khawatir mereka akan menerima hadiah Natal di dekat pemilihan," ujar saudara kandung Kim jong-un ini.
Baca Juga: Kim Jong Un tunda rencana aksi militer terhadap Korea Selatan
Dia juga mengatakan, perasaan pribadi yang dimiliki pemimpin Kim Jong-un terhadap Trump "tidak diragukan lagi solid dan luar biasa," tetapi Korea Utara tidak boleh menyesuaikan strategi AS dan rencana nuklirnya berdasarkan hubungan dengan presiden AS.
Pemimpin Kim juga meminta Kim Yo-jong untuk menyampaikan salam yang berharap Trump sukses dalam upayanya, katanya.
Pernyataan Kim Yo-jong ini menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang menyatakan harapan agar Korea Utara mau melanjutkan pembicaraan dengan AS.
"Kami sangat berharap bahwa kami dapat terus melakukan percakapan ini, apakah itu pada tingkat di bawah KTT, atau jika itu sesuai dan ada kegiatan yang bermanfaat untuk dilakukan, untuk membuat para pemimpin senior kembali bersama juga," katanya .