Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Proyeksi Penjualan Naik, Dorong Optimisme Pasar
Amazon memproyeksikan penjualan bersih kuartal IV berada di kisaran US$206 miliar hingga US$213 miliar, lebih tinggi dari perkiraan konsensus analis sebesar US$208,12 miliar menurut data LSEG.
Jassy mengaku optimistis momentum pertumbuhan ini akan berlanjut.
“Saya melihat masih banyak ruang bagi kami untuk tumbuh, terutama di sektor periklanan dan ritel,” katanya.
Pendapatan dari bisnis periklanan digital Amazon juga tumbuh 24% YoY menjadi US$17,7 miliar, didorong strategi peningkatan listing bersponsor dan pemanfaatan perangkat seperti Echo Show serta troli belanja pintar untuk menampilkan iklan.
Baca Juga: Layanan Cloud AWS Amazon Kembali Normal Pasca Gangguan Global Lumpuhkan Ribuan Situs
Raksasa Teknologi Terus Genjot Investasi AI
Hasil positif AWS menyusul laporan kuat dari pesaingnya, Microsoft Azure dan Google Cloud, yang juga mencatat pertumbuhan signifikan pada kuartal sama.
Ketiga raksasa teknologi itu, bersama Meta, kini sama-sama meningkatkan investasi tahunan untuk chip dan data center sebagai bagian dari ekspansi AI global.
Ketua The Fed Jerome Powell menyebut tren investasi AI bukan gelembung seperti era dot-com, karena para pemain besar kini memiliki kinerja nyata. Namun, ia mengingatkan potensi dampaknya terhadap pasar tenaga kerja.
Baca Juga: AWS Amazon Alami Gangguan Besar, Ribuan Situs dan Aplikasi Populer Dunia Terhenti
Restrukturisasi Organisasi dan Tantangan Hukum
Meski mencatat kinerja kuat, Amazon tetap melakukan efisiensi organisasi. Perusahaan telah memangkas 14.000 posisi korporat sebagai bagian dari restrukturisasi yang dapat berdampak pada 30.000 pekerja secara total.
Selain itu, laporan keuangan juga mencatat beban US$25 miliar untuk penyelesaian gugatan dengan Federal Trade Commission (FTC) terkait dugaan praktik menyesatkan pada program keanggotaan Prime.
Jassy menegaskan pemangkasan pegawai bukan karena tekanan keuangan atau proyek AI.
“Ini soal budaya kerja. Pertumbuhan cepat kami menciptakan terlalu banyak lapisan manajemen, dan itu bisa memperlambat kami,” jelasnya.
Baca Juga: Isyarat Uji Senjata Nuklir Trump Tuai Kecaman: Langkah yang Membuat Dunia Tak Aman
Outlook Saham
Kinerja impresif AWS dan prospek AI yang kuat menempatkan Amazon kembali di radar investor besar. Dengan valuasi pasar mencapai US$1,9 triliun, Amazon dinilai mulai mengejar ketertinggalan dari Microsoft dan Alphabet dalam perlombaan bisnis AI global.
Analis memperkirakan, bila momentum ini berlanjut, saham Amazon berpotensi menembus rekor tertinggi baru pada kuartal pertama 2026.


/2021/12/14/1506342494.jpg) 
  
  
  
  
  
  
 











