kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.811   41,00   0,24%
  • IDX 8.624   85,76   1,00%
  • KOMPAS100 1.195   14,06   1,19%
  • LQ45 852   6,21   0,73%
  • ISSI 308   3,19   1,05%
  • IDX30 439   3,42   0,78%
  • IDXHIDIV20 514   3,01   0,59%
  • IDX80 133   1,32   1,00%
  • IDXV30 139   1,38   1,00%
  • IDXQ30 141   0,84   0,60%

Kinerja AWS Melesat, Saham Amazon Terbang 14% di Perdagangan After-Market


Jumat, 31 Oktober 2025 / 07:33 WIB
Kinerja AWS Melesat, Saham Amazon Terbang 14% di Perdagangan After-Market
ILUSTRASI. Amazon Web Service AWS - kontan adv online


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Saham Amazon Inc melonjak hingga 14% dalam perdagangan after-market pada Kamis (30/10/2025) setelah unit bisnis komputasi awan miliknya, Amazon Web Services (AWS), mencatatkan pertumbuhan pendapatan tercepat dalam hampir tiga tahun terakhir.

Pertumbuhan tersebut membantu raksasa teknologi asal Seattle itu membukukan proyeksi penjualan kuartalan yang melampaui ekspektasi analis, sekaligus mengangkat kapitalisasi pasarnya sekitar US$330 miliar.

Jika reli berlanjut pada sesi perdagangan resmi Jumat ini, kenaikan itu akan menjadi lonjakan harian terbesar Amazon sejak 2015.

Baca Juga: Gelombang PHK Global Meluas: Amazon, Nestle, hingga UPS Pangkas Ribuan Pekerjaan

CEO Amazon Andy Jassy menyatakan, AWS kini tumbuh dengan kecepatan tertinggi sejak 2022 berkat lonjakan permintaan layanan kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur inti.

“Kami terus melihat permintaan yang kuat pada AI dan infrastruktur, dan kami berfokus untuk mempercepat kapasitas,” ujarnya.

CFO Amazon Brian Olsavsky menambahkan, belanja modal tahun penuh 2025 akan mencapai sekitar US$125 miliar, dan berpotensi meningkat tahun depan, terutama untuk proyek berbasis AI.

Hingga kuartal III-2025, Amazon telah merealisasikan US$89,9 miliar belanja modal.

Baca Juga: Amazon Pangkas 14.000 Pekerja Kantoran, Fokus ke Investasi Kecerdasan Buatan

Pendapatan AWS Naik 20%, Kalahkan Ekspektasi Pasar

Unit AWS mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 20% year on year (YoY) pada kuartal III-2025, melampaui perkiraan analis sebesar 17,95%.

Capaian ini terjadi meski pada pekan sebelumnya AWS sempat mengalami gangguan layanan yang meluas.

AWS kini berkontribusi sekitar 15% terhadap total pendapatan Amazon, namun menyumbang hampir 60% dari laba operasional perusahaan, menjadikannya mesin keuntungan utama.

Analis Zacks Investment Research Ethan Feller menilai laporan keuangan ini menandai kembalinya performa solid Amazon setelah periode underperformance.

“Fundamental Amazon tidak pernah benar-benar melemah,” ujarnya.

Baca Juga: Amazon Berencana Investasi Rp 27 Triliun di Belanda

Proyeksi Penjualan Naik, Dorong Optimisme Pasar

Amazon memproyeksikan penjualan bersih kuartal IV berada di kisaran US$206 miliar hingga US$213 miliar, lebih tinggi dari perkiraan konsensus analis sebesar US$208,12 miliar menurut data LSEG.

Jassy mengaku optimistis momentum pertumbuhan ini akan berlanjut.

“Saya melihat masih banyak ruang bagi kami untuk tumbuh, terutama di sektor periklanan dan ritel,” katanya.

Pendapatan dari bisnis periklanan digital Amazon juga tumbuh 24% YoY menjadi US$17,7 miliar, didorong strategi peningkatan listing bersponsor dan pemanfaatan perangkat seperti Echo Show serta troli belanja pintar untuk menampilkan iklan.

Baca Juga: Layanan Cloud AWS Amazon Kembali Normal Pasca Gangguan Global Lumpuhkan Ribuan Situs

Raksasa Teknologi Terus Genjot Investasi AI

Hasil positif AWS menyusul laporan kuat dari pesaingnya, Microsoft Azure dan Google Cloud, yang juga mencatat pertumbuhan signifikan pada kuartal sama.

Ketiga raksasa teknologi itu, bersama Meta, kini sama-sama meningkatkan investasi tahunan untuk chip dan data center sebagai bagian dari ekspansi AI global.

Ketua The Fed Jerome Powell menyebut tren investasi AI bukan gelembung seperti era dot-com, karena para pemain besar kini memiliki kinerja nyata. Namun, ia mengingatkan potensi dampaknya terhadap pasar tenaga kerja.

Baca Juga: AWS Amazon Alami Gangguan Besar, Ribuan Situs dan Aplikasi Populer Dunia Terhenti

Restrukturisasi Organisasi dan Tantangan Hukum

Meski mencatat kinerja kuat, Amazon tetap melakukan efisiensi organisasi. Perusahaan telah memangkas 14.000 posisi korporat sebagai bagian dari restrukturisasi yang dapat berdampak pada 30.000 pekerja secara total.

Selain itu, laporan keuangan juga mencatat beban US$25 miliar untuk penyelesaian gugatan dengan Federal Trade Commission (FTC) terkait dugaan praktik menyesatkan pada program keanggotaan Prime.

Jassy menegaskan pemangkasan pegawai bukan karena tekanan keuangan atau proyek AI.

“Ini soal budaya kerja. Pertumbuhan cepat kami menciptakan terlalu banyak lapisan manajemen, dan itu bisa memperlambat kami,” jelasnya.

Baca Juga: Isyarat Uji Senjata Nuklir Trump Tuai Kecaman: Langkah yang Membuat Dunia Tak Aman

Outlook Saham

Kinerja impresif AWS dan prospek AI yang kuat menempatkan Amazon kembali di radar investor besar. Dengan valuasi pasar mencapai US$1,9 triliun, Amazon dinilai mulai mengejar ketertinggalan dari Microsoft dan Alphabet dalam perlombaan bisnis AI global.

Analis memperkirakan, bila momentum ini berlanjut, saham Amazon berpotensi menembus rekor tertinggi baru pada kuartal pertama 2026.

Selanjutnya: Trump–Xi Saling Puji di Busan: Siapa yang Pulang Lebih Bahagia?

Menarik Dibaca: Promo Imperial Kitchen x Bank Mega: Nikmati Diskon 50% Semua Menu, Cek Outletnya


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×