kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja ciamik, pendapatan iklan Facebook melesat 22% jadi US$ 21,47 miliar


Jumat, 30 Oktober 2020 / 07:17 WIB
Kinerja ciamik, pendapatan iklan Facebook melesat 22% jadi US$ 21,47 miliar
ILUSTRASI. Facebook logo


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kinerja Facebook Inc pada kuartal III-2020 ciamik. Buktinya, total pendapatan perusahaan sosial media ini tetap mentereng di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan iklan Facebook pada kuartal ketiga yang berakhir 30 September melesat 22% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 21,47 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan iklan Facebook tercatat US$ 17,65 miliar.

Realisasi pendapatan iklan Facebook ini pun di atas proyeksi para analis yang memperkirakan kenaikan hanya 12%. 

Baca Juga: Wall Street rebound ditopang saham teknologi dan data ekonomi yang ciamik

Boikot iklan yang sempat melanda Facebook pada bulan Juli lalu, setelah kegagalan dalam penanganan ujaran kebencian, yang membuat beberapa pembelanja individu terbesar di media sosial terhenti sementara, hampir tidak mengurangi penjualannya, yang sebagian besar berasal dari bisnis kecil.

Pertumbuhan pendapatan di Facebook, yang berasal dari penjual iklan online, menjadi yang terbesar kedua di dunia setelah Google. Sebelumnya, kenaikan pendapatan Facebook sempat menipis seiring dengan kematangan bisnisnya. 

Namun, dibandingkan dengan ekspektasi, perusahaan telah mengalami tahun yang fantastis karena lonjakan penggunaan platform oleh pengguna yang terjebak di rumah akibat penguncian terkait virus corona. Ini akhirnya melindungi penjualan iklan online bahkan ketika aktivitas ekonomi yang lebih luas menderita.

Facebook yang terus memperluas bisnis penggunanya, jumlah pengguna aktif bulanan pun meningkat menjadi 2,74 miliar. Lagi-lagi, jumlah ini berada di atas perkiraan analis yang ada di 2,70 miliar. 

Walau terjadi peningkatan, ternyata jumlah pengguna di kuartal III-2020 turun untuk kawasan Amerika Utara, dibandingkan dengan kuartal II-2020. 

Perusahaan pun memproyeksi tren itu akan berlanjut selama sisa tahun ini, dengan jumlah pengguna tetap datar atau sedikit turun pada kuartal keempat dibandingkan dengan kuartal ketiga.

"Tampaknya investor akan kecewa bahwa meskipun pertumbuhan pengguna melonjak di sebagian besar wilayah selama kuartal tersebut, platform media sosial melaporkan penurunan pengguna di Amerika Utara, yang mencakup AS dan Kanada, pasar iklan yang paling menguntungkan," kata Jesse Cohen, Senior Analyst Investing.com.

Di sisi lain, total pengeluaran Facebook meningkat 28% menjadi US$ 13,43 miliar, dengan biaya yang terus bertambah karena Facebook mencoba membangun bisnis non-iklan dan memadamkan kritik bahwa penanganannya terhadap privasi pengguna dan konten yang melanggar masih lemah.

Baca Juga: Prancis lakukan lockdown, Apple pilih tutup 17 toko

CFO Facebook Dave Wehner menjelaskan, bahwa biaya akan meningkat karena biaya mengembalikan staf yang bekerja dari rumah ke kantor serta peningkatan jumlah karyawan, investasi produk, dan biaya hukum yang lebih tinggi.

Dia menambahkan, perusahaan mengharapkan penurunan margin sebagai hasilnya, meskipun dia tidak memberikan panduan pendapatan yang spesifik.

Perusahaan telah berada di bawah tekanan yang sangat kuat menjelang pemilihan presiden AS pada minggu depan dan bertujuan untuk menghindari terulangnya kasus di tahun 2016, ketika Rusia menggunakan platformnya untuk menyebarkan informasi yang salah terkait pemilu.

Analis utama EMarketer Debra Aho Williamson mengatakan, Facebook tetap menjadi "tujuan bagi pengiklan" yang berusaha menjangkau banyak konsumen, terlepas dari masalah moderasi kontennya, tetapi mengatakan itu mungkin berubah pada 2021.

"Kami berharap lebih banyak pengiklan akan memperhatikan ketergantungan mereka pada Facebook dan akan bertanya pada diri sendiri apakah lingkungan aman untuk merek mereka," katanya.

Selanjutnya: Microsoft hapus Adobe Flash Player lewat update terbaru Windows 10, kenapa?



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×